Setelah selesai makan siang, mereka mampir kesebuah toko baju, entah kenapa adik bungsu mereka sangat ingin membeli sebuah baju couple, dia bilang itu untuk mereka berempat.
Jisoo, dan rose terlihat jenuh menunggu lisa didalam mobil, sudah setengah jam adiknya didalam toko itu untuk memilih baju.
"Sebenarnya baju apa yang dia beli" gerutu jisoo membuat rose terkekeh.
"Lihat dia sudah keluar eonni" tunjuk rose pada lisa yang membawa 4 paperbag.
"Apa yang kau beli lisa" teriak jisoo membuat lisa terkejut , jennie yang terlelap pun tiba-tiba terbangun.
"Lihat lah kalian pasti suka" ucap lisa menyodorkan paperbag itu satu persatu.
"Gaun? Kau membelikan kami gaun" tanya jisoo tak percaya, pasalnya gaun bukan lah selera lisa saat ini.
"Iya eonni, aku membelikan 4 pasang, 2 hitam dan 2 putih, hitam untuk mereka putih untuk kita" jisoo pun langsung menoleh kebelakang memperhatikan gaun kedua adiknya yang sedang dibeberkan.
"Kenapa warna nya berbeda?" Tanya jennie tak suka.
"Eohh kenapa berbeda, aku akan terlihat seperti hantu jika memakai warna putih" protes jisoo melihat gaun panjang nya.
"Tidak, aku yakin kita semua akan cantik menggunakan itu"
"Kapan kita akan memakai nya" tanya rose bingung.
"Entahlah, tunggu saat ada acara penting saja, ingat kita harus serempak" mereka pun mengagguk, jujur mereka tidak ingin membuat Lisa kecewa, warna hitam putih bukan lah kesukaan kakak nya, tapi mereka mencoba menghargai usaha sang adik.
..............
"Lisa ya, istirahat di hotel saja, mansion mu sepi kan? Kau akan diculik hantu nanti" rengek rose membuat lisa jengkel, bagaimana tidak, sedari tadi tangan nya terus ditarik sembari rose memasang raut wajah menyebalkan. Ditambah lagi mereka tidak mau keluar mobil jika lisa tidak ikut bersama mereka.
"Ya ya ya ya, aku akan ikut kalian ke hotel, tapi lepaskan dulu tangan ku" rose pun memberikan cengiran lebar dan melepaskan tangan lisa.
Tak ingin mendengar rengakan yang lain, dengan cepat lisa mematikan mobil dan keluar, ketiga kakak nya pun dengan cepat mengikuti lisa.
"Kenapa aku seperti membawa anak paud" gumam lisa kesal.
Ketiga kakak nya hanya terkekeh melihat tingkah laku lisa, mereka berhasil menggoda si bungsu.
...............
"Lisa ya, boleh kan jika eonni memberi tau appa dan eomma?" Tanya jisoo hati-hati, takut jika lisa akan marah.
"Bukan kah kalian sudah memberitahu mereka" jawab lisa santai sembari memainkan ponselnya diatas sofa.
"Ani, kami belum memberitahu mereka"
"Yasudah hubungi saja, lagi pula mereka akan terbang ke paris lusa nanti, jadi diberi tau atau tidak mereka akan tetap bertemu dengan ku" Mereka pun menatap lisa dengan bingung, apa yang dimaksud lisa.
Lisa melirik kearah kakak nya yang terdiam, dia tau pasti mereka sedang kebingungan tentang ucapan nya tadi.
"Kerja sama perusahaan ku dengan mereka sudah aku setujui, jadi lusa kami akan kembali mengadakan meeting" jelas lisa pada kakak nya, dia bangkit menuju ranjang dimana ketiga kakak nya duduk.
Tanpa aba-aba dia menyambar jisoo dan memeluknya hingga terbaring bersama, jennie dan rose yang melihat itu tentu cemburu, bagaimana bisa lisa selalu mengabaikan kedua kakak nya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfic"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...