The day

1.2K 126 5
                                    

Tubuh jisoo menegang dan begetar, hari yang dia benci telah tiba, dia tidak tau harus melakukan apa, sampai detik ini pun dia tidak terfikir akan memutuskan apa didalam persidangan itu.

"Jisoo ssi kau sudah siap? " Tanya Wendy menepuk bahu jisoo.

Dia salah satu hakim anggota yang akan menemani jisoo dipersidangan.

"Jam berapa sidang nya dimulai, aku masih gugup" jawab jisoo jujur. Pikiran nya tak tenang, ditambah setelah dia pulang ke mansion kemarin dia tidak pernah menjenguk lisa lagi sampai hari ini, lalu bagaimana jika keputusan nya jatuh kepada Tiffany, dia tidak akan pernah bisa melihat wajah adiknya lagi.

"Jisoo ssi, persidangan aku dimulai dalam 10 menit lagi, sebaiknya kita masuk" ajak yeri yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

Dia juga hakim anggota yang akan menemani jisoo, dan jangan tanya apa posisi jisoo, tentu dia hakim ketua yang akan memutuskan semuanya.

"Nde ayo kita masuk" Wendy pun menahan tangan jisoo, wanita itu tau ini pengalaman pertama nya dipersidangan, jadi dia paham bagaimana takutnya jisoo.

"Gwencana" ujar jisoo yang diangguki wendy.

wajah jisoo tampak pucat saat disamping kanan dan kiri bawah ada jiyong dan Tiffany yang terduduk untuk memperebutkan hak asuh lisa.

Mata nya lalu beralih kearah kursi paling belakang, dimana kedua adiknya dan dara menatap jisoo penuh harapan.

"Kumohon tuhan, beri aku jalan keluar" doanya dalam hati.

Dia menoleh kearah Yeri dan Wendy mengisyaratkan bahwa persidangan akan dimulai.

"Sidang perdata hak asuh No.02/Pdt.G/2013/PN Seoul. perkara gugatan hak asuh anak antara Kim Jiyong sebagai penggugat dan Kim Tiffany sebagai tergugat dinyatakan dibuka dan terbuka oleh umum"

Tok Tok Tok

Tak bisa dipungkiri jisoo semakin gemetar saat kamera wartawan menyorot mereka, flash dimana-mana membuat jisoo semakin linglung.

Bukan hanya jisoo, dibelakang sana Dara, Jennie, dan Rose saling menggenggam tangan karena ketakutan, dan ini untuk pertama kali nya juga media mengetahui bahwa Lisa bukan anak kandung dari Dara. Artikel 17 tahun lalu kembali naik daun setelah persidangan ini bocor dihadapan publik.

"Sebelumnya maaf yang mulia, bukan kah anda putri sulung dari tuan Kim Jiyong? Didalam hukum, seorang hakim tidak boleh turun kedalam persidangan jika kasus nya menyangkut keluarga, sebagai hakim yang baik anda tidak boleh menyelesaikan kasus ini, apa anda tidak tau? "

Deg

Semua orang disana tampak terkejut saat mendengar tuturan pengacara Tiffany yaitu lee sang yeob. Jisoo bahkan melupakan aturan itu, dia sama sekali tidak ingat jika seorang hakim dilarang untuk mengadili kasus keluarganya.

"Jisoo ssi apa itu benar" tanya wendy bingung, karena sejujurnya wendy tak pernah tau tentang keluarga jiyong, begitu pun juga yeri yang tampak kebingungan.

"Bagaimana yang mulia ? Aku benar bukan" tutur pria itu lagi, Tiffany tersenyum menang melihat jiyong yang tampak gelabakan, bisa dia pastikan mata jiyong itu sedang menggeram ketakutan.

"Jisoo ssi, kita tidak bisa melanjutkan persidangan ini, kau bisa melanggar hukum negara" tegur wendy yang ikut kebingungan.

"Minta hakim lee jong suk untuk menggantikan ku sebagai hakim ketua" jawab jisoo tanpa ragu.

Dia pun keluar dari ruangan itu dengan raut wajah kesal, dirinya benar-benar merasa bodoh saat ini.

Dia bergetar ketakutan didepan pintu sidang menunggu kedatangan Lee Jong suk.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang