Confused

2.2K 183 3
                                    

Sudah satu bulan lisa tinggal dimansion bersama mereka, tapi tidak ada kedekatan sama sekali diantara mereka,  jisoo pun bingung bagaimana agar dia bisa menerima gadis itu.

Ada jutaan orang yang berharap menjadi anak kim jiyong dan hidup dilimpahi kekuasaan dan harta.

Sedangkan gadis itu yang sudah menjadi anak kim jiyong malah tidak berharap terlahir di keluarga itu. Salah jika mereka berfikir keluarga nya hidup damai tanpa ada beban.

Gadis surai hitam itu hanya melamun menatap makanan nya tanpa berniat memasukkan kedalam mulutnya.

"Eonni__" teguran gadis blonde itu tidak dia hiraukan.

Melihat itu jennie ikut memandangi jisoo seraya mengusap lembut bahu nya.

" Chu eonni, kau kenapa? " Mendengar itu jisoo tersentak kaget, kini dia kebingungan, sedalam apa lamunan nya hingga tidak sadar jika kedua adiknya memanggil.

"Mianhae, aku hanya lelah" jelas jisoo gugup.

Mereka pun kembali terfokus pada makanan masing masing. Namun tak lama dari situ mata kucing itu menatap kearah meja diseberang nya, menatap dalam gadis berponi itu yang tampak bahagia bersama kedua teman nya . Melihat jennie yang tersenyum tipis rose pun mengikuti arah pandangan itu hingga matanya bertemu dengan mata hazel lisa, alhasil keduanya mengalihkan pandangan masing-masing ke sembarang arah.

"Kau tersenyum melihat nya eonni" jennie yang merasa disinggung langsung menyadarkan ekspresinya.

"Ani__ aku tidak tersenyum" jelas nya gugup.

Rose hanya menggeleng melihat tingkah jennie, sudah jelas bibir itu tertarik bahkan hampir menunjukkan deretan gigi nya karena tersenyum.

"Jennie jika sudah selesai kita harus kembali ke kampus, hari ini aku banyak tugas, dan kau juga banyak jadwal praktek bukan? " Jennie hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Jurusan apa yang bagus untuk ku nanti ? Aku seperti tidak memiliki keputusan untuk diriku sendiri, tapi yang jelas aku tidak ingin menjadi seorang hakim atau pun dokter seperti kalian, itu sangat menyiksaku" kekehan itu ia lontarkan sambil menatap kedua kakak nya.

"Bagaimana jika music ? Atau mungkin jurusan fasion design, atau kau ingin masuk agensi yang eomma pimpin dan menjadi idol" tawar jennie yang diangguki setuju oleh jisoo, namun rose tampak berfikir bingung.

"Entahlah aku ingin apa"

"Mungkin aku lebih tertarik menjadi seorang artis dan model, akan sangat mudah untuk ku meraih nya, karena aku sangat cantik" jelas rose sambil mengibaskan rambutnya kanan kiri.

"Berhenti berkhayal, kau memang cantik, tapi itu berlaku jika kau bersanding dengan monyet" kekeh jisoo yang langsung bangkit berlari .

"Yakk eonni ! Berani sekali kau menghina adik bungsu mu ini" tak mau kalah rose pun berlari mengejar jisoo yang entah berlari kemana.

Jennie yang melihat kejadian itu hanya terkekeh pelan, tidak disangka ada mata hazel yang menatap nya dengan senyum tipis, tapi hatinya juga merasa sedikit sakit saat mendengar perkataan rose tadi, apa dirinya benar benar tidak dianggap sebagai bungsu di keluarga mereka.

............

Jisoo terus merekahkan senyum kala seorang pria itu berjalan kearah nya dengan melambaikan tangan .

"Hi sayang" ujar nya sedikit menunduk menatap bahagia kekasihnya itu.

"Kau kembali ? " Tanya jisoo semangat.

"Hmm aku pulang untuk mu chichu"

"Yakkk eonni, kenapa Disini ayo kita pul___" jennie menghentikan ucapan saat memandang wajah tampan pria didepan nya.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang