Tidak lah mudah bagi Lisa untuk menjalani semua ini, dia termasuk wanita yang hebat, sudah 12 tahun dia hidup di panti menunggu kepulangan Tiffany, namun ibunya tak pernah sekali pun datang untuk menjenguknya.
Diumur nya yang menginjak 16 tahun lisa kehilangan pendidikannya, dimana pada umum nya anak anak di umur itu sedang duduk disekolah menengah pertama, tapi tidak bagi Lisa, dia hanya bersekolah sampai junior high school, diumur nya yang sekarang dia hanya bisa belajar di dalam panti bersama pengurus disana.
............
Disisi lain, di mansion besar seorang pengusaha ternama tinggal di tengah kota Seoul, mereka bermarga Kim, kekayaan mereka benar benar melampaui batas manusiawi. dimulai membangun sekolah sendiri, rumah sakit, hingga sebuah agensi.
Mereka keluarga yang harmonis, siapa lagi jika bukan Kim jiyong dan istri nya Kim Sandara.Mereka memiliki 3 putri.....
Si sulung Kim Jisoo, lalu putri kedua nya Kim Jennie, dan si bungsu Kim chaeyoung.Diruang tamu yang begitu megah terlihat jelas keluarga harmonis itu sedang tertawa bersama , terlihat tidak ada beban dibenak wajah mereka, semuanya bahagia .....
"Hahahah perut ku sangat sakit, appa berhentilah membuat kami tertawa" ujar Jennie yang masih terbahak-bahak bersama kedua saudaranya yang lain.
"Baiklah baiklah kita istirahat, lagi pula ini sudah malam ayo kita istirahat" ujar jiyong seraya mengecup kening ketiga putri nya.
Ketiga gadis Kim itu pun beranjak dari sofa menuju kamar mereka masing-masing.
"Eonni" ujar rose yang tengah menggandeng lengan jisoo.
"Nde rojehh .... Wae?" Sahut jisoo yang terus melangkah bersama rose menaiki tangga.
"Boleh kah malam ini kita tidur bersama dikamar ku" mendengar ajakan sang adik Jennie Jisoo pun berhenti dan mengalihkan pusat perhatian mereka ke rose, sempat berfikir mungkin sangat asik, pasalnya mereka sudah lama tidak tidur bersama.
"Ide yang bagus" sahut Jennie dengan gummy smilenya. Dan diangguki oleh Jisoo.
"Ayoooooo" teriak rose menarik kedua tangan kakaknya dan menaiki tangga menuju kamar chipmunk itu.
.........
Ditengah dingin nya angin malam perempuan itu menatapi langit yang begitu indah, suasana itu membuatnya terhanyut dalam lamunan, hingga seseorang memeluk nya dari belakang membuyarkan lamunan tersebut.
"Omo Sayang? Kapan kau kembali ke kamar" ujar dara kaget.
"Apa yang kau pikirkan sehingga kau tidak menyadari keberadaan ku" kini lelaki ini menenggelamkan wajah nya dileher dara dengan posisi yang tidak berubah.
"Mian sayang...... Aku..aku hanya sedikit memikirkan sesuatu" ujar dara gugup
Jiyong pun membalikan dara hingga mata mereka bertemu , jiyong tidak biasanya melihat dara yang terlalu kalut dalam lamunan, tingkah dara membuat jiyong penuh tanda tanya ......
"Apa yang kau pikirkan sayang? Ceritakan padaku"
"Apa kau melupakan nya sayang?" Mendengar ucapan dara jiyong sedikit mengerutkan wajah nya kebingungan.
"Melupakan apa sayang?" Tanya jiyong sambil berfikir
"Anak mu dari Tiffany" mendengar itu jiyong mulai merasa gelisah , rasanya kejadian beberapa tahun lalu kembali menghantuinya, dimana dia benar benar membuat kesalahan besar disaat istirnya hamil anak ke 3 dia malah kembali membawa wanita lain dengan kondisi yang sama yaitu hamil.
"Kurasa anak nya sudah sebesar rose." Ujar dara menggenggam erat tangan suami nya yang melingkar dipinggul nya
"Lupakan itu sayang, aku minta maaf, aku yakin pasti mereka baik baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Hayran Kurgu"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...