Pasca operasi semuanya hanya terdiam tak percaya jika takdir secepat itu merebut kembali kebahagiaan mereka.
Perasaan keluarga kim benar-benar hancur saat mengetahui jika kondisi lisa kritis dan harus masuk keruang ICU.
Semua nya menatap kosong ke arah dinding rumah sakit, dengan perasaan yang sangat menyakitkan melihat seorang gadis harus tertidur lemas di atas kasur dengan beberapa bantuan alat dokter.
"Sayang bangunlah..... Ini hari ulang tahun eonni, tapi kenapa kau malah tertidur pulas, bahkan kau sama sekali tidak mengucapkan selamat ulang tahun untuk ku " Jennie menangis sambil memandangi adiknya dari kaca bening itu.
"Nde Lisa ya...... Apakah kau tidak merindukan kami, sehingga kau memilih untuk tidur dari pada melihat wajah ku" ujar Jisoo yang tak kuat lagi menahan tangis nya.
"Jika kau bangun, eonni akan mengajak mu pergi, dan menghabiskan banyak waktu bersama mu, kumohon bangunlah" Kini rose pun ikut menangis bersama kedua kakak nya .
Ketiga gadis itu tak berniat sama sekali untuk beranjak dari sana, mereka terus saja melontarkan kalimat-kalimat lirih pada lisa yang terbaring lemah didalam sana.
............
Tak terasa hari mulai larut malam, dimana seharusnya mereka bersenang senang di ulang tahun jennie, tapi kenyataan berbanding terbalik dengan apa yang mereka harapkan.
Kini dirumah sakit hanya ada jennie, rose dan jiyong. Dara dan jisoo memilih pulang ke mansion untuk menyiapkan beberapa barang Lisa yang harus dibawa ke rumah sakit.
"Kau kedinginan eoh ? tangan dan kaki mu pasti sangat dingin karena suhu ruangan itu, aku harap selimut tebal itu dapat menghangatkan mu, eonni tidak tau harus melakukan apa sayang, cepat lah bangun agar kita bisa bermain " Lirih jennie sambil mengusap kasar wajah nya.
"Apa itu sakit eonni?? " Tanya rose sambil menatap lekat wajah lisa
"Sangat rose" Ucap jennie menarik dalam nafas nya sambil memejamkan mata.
" Hiks hiks hikss, kau jahat lisa, kau bilang kau ingin bermain bersama ku, tapi kenapa kau malah tertidur lelap, eonni menunggumu disini" Rose tiba-tiba menangis sambil meluruh ke lantai.
"Sayang jangan menangis, kau harus kuat, jangan menangis seperti ini, Lisa akan sedih jika kau terus menangis " ujar jiyong menghampiri rose dan membopong tubuh gadis itu kekursi, Jennie yang melihat rose tak terkendali langsung mengalihkan pandangan dari Lisa memeluk Rose.
"Hatiku sakit eonni, Sangat sakit, aku menyesal karena telah menyia-nyiakan nya" Suara rose kini terdengar semakin bergetar karena tak kuat menahan tangis. Jennie menangkup wajah adiknya dan menatap sedu gadis berambut blonde itu .
"Chaeyoung ahhh lihat eonni......
Kita masih punya banyak kesempatan untuk mengisi waktu waktu bersama nya, jangan pernah berfikir bahwa kita tidak akan bisa memperbaiki ini semuanya, jangan berfikir seolah-olah dia akan meninggalkan kita detik ini juga, akan eonni pastikan itu tidak akan terjadi, percayalah pada eonni, buang jauh-jauh pikiran buruk mu itu" Jennie menghapus lembut air mata rose mencoba untuk menenangkan gadis itu.............
"Sayang bisakah kau menyiapkan baju baju Lisa, eomma ingin mandi dulu"
"Nde eomma........"
Jisoo pun berjalan menaiki anak tangga, disitu terdapat 4 kamar yang berdekatan, dan di masing-masing pintu terdapat nama-nama yang terukir indah, jisoo menatapi pintu kamar pertama dimana pintu itu terukir nama Lisa.
"Hufffff " Jisoo menghela nafas nya berat saat membuka pintu kamar lisa, dimana aroma kamar yang khas itu membuat jisoo terasa sangat tersakiti.
"Hahaha vanila, kenapa kau sangat suka parfum vanila " Jisoo tertawa miris saat memasuki kamar Lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfiction"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...