Angry

1.4K 149 4
                                    

Ketiga kim itu duduk diatas sofa dengan tangan terlipat didepan dada, mata mereka menatap tajam kearah gadis yang masih tertidur karena mabuk.

Pikiran itu berkecamuk, ada rasa marah, kesal, sedih, entahlah mereka tidak mengerti, tapi pada intinya mereka hanya ingin marah.

Perlahan Lisa mengerjap kan mata, entah sudah berapa lama dia tertidur, kepala nya pusing membuat pandangan itu semakin buram.

"Huaaaaaaa, jam b____"

"Kau melanggar janji mu lalisa" ketus jennie saat lisa mencoba duduk.

"Siapa kau?" Jawab lisa menunjuk kearah tiga gadis kim itu, lebih tepatnya kearah jennie.

Jennie mengepalkan tangan nya kuat-kuat, agar tidak melayangkan pukulan ke wajah lisa.

"Yakkk pabo, apa kau lupa lagi?" Kali ini rose yang bersuara dengan mata yang melotot penuh amarah.

"Kenapa kalian marah-marah, jika hanya ingin menggangu lebih baik kalian keluar, aku muak mendengar ocehan" jawab lisa tanpa dosa.

Tak menghiraukan ucapan nya, lisa justru kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimut sembari memeluk bantal guling.

"Biar aku yang bicara padanya" jisoo berjalan mendekati lisa yang terlihat seperti ingin tertidur lagi, dia mengelus lembut surai adiknya membuat mata bulat itu kembali terbuka.

"Kenapa kau disini?" Lisa memasang wajah aneh menatap jisoo yang sedang tersenyum kearah nya.

"Kau lupa lagi dengan jisoonie?" Tak ada jawaban dari mulut lisa membuat jisoo sedikit terkekeh.

"Apa kau gila? Kenapa tertawa?" Jennie dan Rose hanya bisa menelan kasar salivanya, bagaimana bisa jisoo menghadapi lisa dengan sangat sabar.

Jisoo memilih diam dan tak berniat menjawab, namun diseperkian detik dia merasa sakit disekitar perut nya membuat lisa sedikit panik saat senyum jisoo berubah jadi rintihan.

"Kau baik-baik saja" tanya lisa dengan tangan yang terulur memegang pipi jisoo.

Rose dan jennie pun langsung mendekat saat tau jisoo sedang kesakitan.

"Hahah ani, aku hanya bercanda" bohong jisoo mencoba untuk terlihat biasa saja.

"Aku benci seperti ini" tutur lisa melepas kasar tangan nya dari wajah jisoo.

Jisoo mendadak bungkam, sedangkan Jennie, Rose mendelik kesal kepada jisoo lalu kembali menyandarkan punggung di sofa.

"Lisa ya, boleh eonni bicara sebentar?" Tanya jisoo membuat gadis itu berbalik, namun matanya masih terpejam.

"Cepat katakan" ucapnya sedikit acuh.

"Kenapa lisa seperti ini? Apa eonni pernah mengajarkan lisa untuk nakal? Kenapa sampai melakukan hal yang tidak bagus?"

"Apa maksud mu?" lisa membuka matanya menatap jisoo dengan wajah tak suka.

"Kenapa lisa merokok, mengkonsumsi alkohol, dan lebih parahnya kenapa Lisa memuaskan diri dengan beberapa pria dan wanita diluar sana, bukan kah itu sudah terlewat batas? "

"Apa peduli mu? Ini hidup ku" mendengar itu jennie langsung berdiri dan menarik kasar lengan lisa hingga terduduk.

"Apa kau tau kau sedang bicara dengan siapa? Apa begini caramu memperlakukan kami ? " Tanya jennie geram.

"Apa-apaan kalian ini? Kenapa bertingkah seolah-olah berkuasa dan berhak mengatur ku, kau siapa? " Balas Lisa yang juga menggeram.

"Apa kau lupa lagi hah, ada apa dengan mu lisa, kenapa kau tidak mengingat kami sama sekali" Dengan cepat jisoo melerai keduanya saat suara jennie semakin meninggi, rose hanya terdiam karena bingung harus melakukan apa.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang