Langit gelap berkabut menghiasi kota Paris, tidak menghalangi niat nya untuk menepati janji pada suga, dia mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, namun saat suara itu mengalun ditelinga nya, dia pun memperlambat laju motor ninja H2R nya.
"Syukurlah jika kau tidak apa-apa, lain kali jangan mengemudi dengan kecepatan tinggi, lain kali aku akan mengajarimu dengan benar bagaimana membawa mobil yang baik"
Suara rose terngiang-ngiang ditelinga lalice, membuat pikiran gadis itu terganggu dan kacau.
"Aissss idola yang menyebalkan" gerutu lalice kembali menaikan gas motornya.
..............
Ketiga gadis itu berjalan beriringan, menikmati suasana pasar malam. Keadaan disana sangat ramai, membuat jennie sedikit sesak dan tak nyaman.
"Eonni kita beli makanan dulu, setelah itu baru kita duduk disana" tunjuk rose pada bangku-bangku kosong .
"Kalian beli makanan nya, aku akan beli minum, nanti aku akan tunggu dikursi itu jika kalian belum selesai" mereka pun mengagguk setuju, jennie mengecup singkat bibir rose dan jisoo membuat mereka menatap nya terkejut.
"Wae? Sudah biasa bukan" kekeh nya dan langsung meninggal kan kedua saudaranya.
Disisi lain ada seseorang yang menatap nya tak suka melihat adegan itu, kepala sedikit merasa pusing, namun dia mencoba untuk tidak menghiraukan.
Lalice kembali melangkah memasukan tangan kedalam saku jaket, dan satunya lagi dipakai untuk memegang segalas hot coffe.
"Aihhhh kemana suga pergi, kenapa dia belum juga muncul" gerutu Lalice yang terus menelusuri pasar itu tanpa henti.
"Kenapa aku terus memikirkan wanita itu, lagi pula kenapa dia mencium kedua wanita tadi? Aneh sekali" kesalnya mencoba menyingkirkan kejadian yang baru saja dia lihat beberapa menit tadi.
Lalice kembali melanjutkan langkahnya dengan tatapan kosong, dia tidak bisa menghilangkan bayangan bibir mungil tadi yang mendarat lembut di bibir kedua wanita itu.
Bughhhhh
"Maaf aku tak sengaja, biar aku bantu membersihkan nya" ucap Lalice membersihkan noda coffe yang tumpah di baju wanita itu.
Lalice mendongak dan menjauhkan dirinya saat wanita itu tidak merespon, mata mereka bertemu membuat nafas Lalice memburu tak tenang.
Nafasnya seperti tercekat, dada dan kepala nya tiba-tiba terasa sakit, sedangkan wanita itu hanya diam mematung dan menatapnya tanpa berkedip.
Iya, Sekarang Lalice ingat siapa wanita yang ada didepan nya.
Wanita itu adalah wanita cabul yang mencium kedua wanita di ujung sana tadi.Namun Lalice berusaha untuk tetap bersikap dingin dan cuek. Tapi setelah melihat kembali noda di kaos putih milik jennie, entah dorongan dari mana dia melepaskan jaket dan memberikan pada gadis mandu itu.
"Aku minta maaf, karena kesalahan ku baju mu jadi kotor, kau bisa pakai jaket ku, dan kau bisa memulangkan nya jika kita bertemu kembali" jennie masih terdiam dengan mata yang berkaca-kaca, apa benar ini uri lisa nya? Tapi kenapa seperti ini?
Lalice hanya menggeleng kan kepala saat jennie tidak merespon sama sekali, Lalice memutarkan tubuhnya dan pergi meninggalkan jennie.
Air matanya luruh tak sanggup menahan sesak, dia meremas kuat Jaket yang berada ditangan nya dan menghirup lembut harum jaket hitam itu.
"Ini eonni sayang, kenapa kau melupakan ku huh?" Isak jennie ditengah keramaian, sungguh dia sangat ingin memeluk lisa, tapi melihat respon lisa yang tidak mengenal nya sama sekali membuat jennie mengurungkan niat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfiction"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...