Kim Lalisa

1.7K 123 2
                                    

Malam ini tidak terlalu ramai, tamu undangan yang datang hanya beberapa rekan bisnis jiyong yang berada di hawai, berbeda jika mereka mengadakan acara dikorea, satu gedung pun tak akan cukup karena tamu undangan yang membludak.

Ada rasa gugup yang menghinggapi Lisa, berbeda dengan Jennie yang terus tersenyum sedari tadi.

"Eonni aku gugup" ujar lisa yang tiba-tiba memeluk rose.

"Aigooo adik ku gemas sekali" jawab rose membalas pelukan lisa.

"Jangan khawatir, kita akan berdiri bersama-sama diatas panggung"

"Nde"

Masih dengan posisi yang memeluk rose, kini nyerih didadanya mulai menyerang, tangan yang sedari tadi mengelus rose berubah jadi remasan membuat sang kakak terkejut.

"Lisa ya waeyo? Kau sakit" lisa hanya menggeleng dan kembali menarik rose untuk memeluk nya.

"Aku hanya gugup, mianhae" ucapnya bohong, rasanya ingin sekali dia berteriak karena nyerih itu, jantung nya seperti diremas seseorang, setiap kali ia menarik napasnya semakin membabi buta pula rasa nyerih itu, Nafas juga mulai tak teratur karena sesak yang datang tiba-tiba.

Lisa lupa jika dia sedang menggunakan gaun, jadi ia tak membawa inhaler yang jennie siapkan.

"Jebal jangan sekarang" gerutu lisa dalam hati.

"Eonni berapa lama lagi acara dimulai?" Ujar nya sedikit tersengal-sengal.

"Ada apa dengan suara mu" tanya rose panik membuat kedua kakaknya menoleh .

"Aku sesak" mendengar itu jennie langsung sadar jika lisa tak membawa inhaler nya.

Jennie langsung berlari menuju kamar, beruntung saat ini jarak antara kamar nya dan gedung acara cuman berbeda satu lantai.

Saat sampai didepan nomor kamar nya, jennie bergegas membuka pintu nya mencari benda kecil itu.

"Jebal lisa ya bertahanlah" panik jennie membongkar barang kekanan kiri mencari inhaler.

Saat sudah mendapatkan benda itu, jennie langsung keluar menutup kamar mereka dan kembali kebawah, tak memikirkan gaunnya yang besar dan panjang, jennie berlari membabi buta.

berutung lisa masih bisa menahannya, gadis itu langsung menyodorkan inhaler kearah mulut lisa.

"Aisssss jantung ku, rasanya ingin lepas" keluh Jennie menyenderkan badan dijisoo.

"Suruh appa untuk segera memulainya, Lisa kambuh" perintah jisoo pada hae in yang ikut berdiri dibelakang tirai.

Hae in pun mengangguk dan beralih kedepan mencari jiyong.

"Tuan maaf mengganggu waktu mu, nona jisoo meminta untuk segera memulai acara, nona lisa mulai kambuh" jiyong yang mendengar itu pun langsung kalang kabut.

"Apa kau sudah memastikan semuanya aman? "

"Sudah tuan, di didepan sudah ada 4 bodyguard yang terjaga, di lobby dan sekitaran hotel sudah ada kurang lebih 10 bodyguard tuan" tanpa berbicara apa pun lagi jiyong pergi meninggalkan hae in.

Jiyong naik keatas mimbar diiringi dara yang berada disampingnya, banyak pidato yang jiyong sampaikan terlebih dahalu sebelum ke acara inti.

Sedangkan keempat putrinya nya mulai lega ketika mendengar suara sang ayah sedang berpidato, setidaknya Lisa tidak akan menunggu berlama lama lagi.

"Lisa ya apa masih ada yang sakit? " Tanya jennie menggenggam tangan lisa.

"Aniyo, ini sudah mendingan"

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang