Ini adalah hari pertama lisa sekolah, namun dia malah kesiangan, jam sudah menunjukkan pukul 7 seharusnya dia sudah berada dibawah dan sarapan.
Berbeda dengan yang lain mereka semua sudah standby dimeja makan menyantap sarapan mereka masing masing.
"Dimana lisa?" Tanya jiyong heran
"Mungkin gadis manja itu masih tertidur" ketus jennie yang enggan menatap jiyong.
"Biar aku lihat keatas" baru saja dara bangkit gadis berponi itu sudah menuruni anak tangga dengan senyum manis nya .
"Maaf eomma aku telat" jelas lisa langsung menyambut pelukan dara .
"Tidak apa , ayo sarapan" dara langsung menyiapkan sarapan serta beberapa buah untuk lisa. Tanpa disadari ketiga putri nya menatap mereka dengan tatapan yang berbeda. Ada yang menatap bahagia karena melihat dara yang lebih ceria, ada yang menatap lisa penuh lirih, ada juga yang menatap kedua nya penuh kecemburuan.
" Berapa lama kau menangis hingga kesiangan lisa ya...." Batin rose sambil menatap lirih mata hazel gadis didepannya itu .
"Aku sudah sarapan, eonni, rose, aku tunggu dimobil duluan" gadis mandu itu langsung beranjak memberi ciuman ke jiyong dan juga dara, lalu beralih ke jisoo dan rose.
" Kenapa kau mencium kami? Bukan kah biasanya kita melakukan nya di mobil " tanya rose heran , karena tak seperti biasanya.
"Ani___ aku hanya ingin sekarang" jelas jennie yang mulai berjalan keluar mansion.
"Kau tidak mencium lisa jennie ya" kaki putih itu berhenti ditengah mansion, tanpa ragu jennie membalikan badan nya.
"Kau tau appa, aku membeli lipstik ini seharga 100 ribu won, dan perawatan bibir ku seharga 600 ribu won, aku tidak mau hanya karena menciumnya bibir ku menjadi rusak, lagi pula aku sangat alergi dengan orang tidak berguna seperti nya" mendengar itu semua orang di mansion terkejut, ingin rasa nya jiyong berteriak marah atas tingkah putri keduanya, namun melihat lisa yang tertunduk membuat jiyong memilih diam.
Merasa tidak nyaman lisa pamit duluan kepada jiyong dan dara, dia tidak ingin jisoo dan rose melakukan hal yang sama seperti jennie tadi, dia tidak mau mendengar kata kata menyakitkan itu dari mulut mereka.
Lisa langsung beranjak mencium dan memeluk dara lalu beralih ke jiyong, selesai itu kaki nya berhenti menghadap ke arah jisoo dan juga rose, dia hanya bisa membungkuk kan badan untuk pamit.
"Aku pergi"
Rose hanya menghela napasnya gusar, dia merasa jennie terlalu kejam memperlakukan lisa seperti itu.
.........
"Oppa apa sekolah nya masih jauh? " Tanya lisa pada jack yang fokus menyetir.
"Sebentar lagi kita sampai nona"
"Panggil aku lisa saja, jangan terlalu formal, aku merasa tidak enak"
"Ahhh nde" tanpa sadar jack menarik senyum nya menatap lisa dari balik kaca.
"Tolong jangan berhenti didepan sekolah" mohon lisa saat lambang sekolah terpopuler di seoul itu mulai terlihat.
"Jangan lisa, tuan akan marah nanti" cegah jack panik
"Kumohon, appa tidak akan tau, aku tak akan memberi taunya" jelas lisa dengan tatapan memohon. Jack hanya menatap bingung gadis itu, kenapa nona muda nya ini tidak ingin diantar sampai ke sekolah.
"Ayolah kumohon, tidak jauh, hanya berjarak 10 meter saja" mendengar itu jack hanya mampu mengangguk setuju.
"Sudah sampai lisa ssi , jika ada sesuatu segera hubungi aku, saat pulang sekolah aku akan menunggu setengah jam lebih awal, itu perintah dari tuan jadi aku tidak bisa menolak nya lisa" jelas jack diangguki setuju oleh lisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfic"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...