Hawai

1.5K 120 0
                                    

Seperti yang sudah dikatakan jiyong, hari ini adalah hari dimana mereka akan berlibur, walaupun hanya sebentar tapi menghabiskan waktu bersama anak anak nya adalah hal yang paling spesial.

Dini hari keluarga kim itu sudah bersiap-siap untuk ke bandara, jiyong agak sedikit kesal dengan hae in karena memesan tiket dijam yang terbilang sangat pagi, hingga mengharuskan putri-putri bergegas dengan tergesa-gesa, ditambah lisa yang tidak boleh kelelahan, tapi untung saja ketiga kakak nya membantu semua urusan lisa.

Kini mereka semua sudah berada didalam pesawat, semuanya tampak terlihat bahagia, seolah melupakan semua kejadian yang sedang mereka alami.

Kini keluarga kim itu berada di bagian VIP, tentu jiyong melakukan itu demi kenyamanan putri-putri nya.

Jiyong dan dara duduk bersampingan lalu dibelakang mereka ada jisoo Jennie dan lisa rose dibelakang sekali.

"Eonni"

Rose hampir saja terkejut mendengar suara lisa, dirinya yang hampir tertidur pun kembali segar.

"Wae lisa ya? "

"Kenapa bandara sangat sepi saat kita akan masuk ke gate, bukan kah biasanya wartawan mengerumuni kalian dan disiarkan di media, seperti video-video yang sering aku lihat saat kalian berlibur"

"Kita lewat jalan VIP lisa, appa yang meminta, mungkin karena status mu yang belum di publish jadi appa mencari solusi terbaik" ujar rose yang membuat lisa paham.

"Kau tidak mengantuk Lisa?" Tanya rose pada sang adik, pasalnya rose kembali mengantuk, prinsip rose didunia ini hanya ada 3 prioritas, keluarga nya, makan, dan tidur .

"Eonni mengantuk? Tidur lah aku akan mengusap usap mu" rose mengangguk senang, ia pun langsung merebahkan kepala nya, tak butuh waktu lama usapan lisa itu berhasil membawa rose ke dunia mimpi.

Merasa sudah lelap lisa mengehentikan usapan nya, dan beralih memegang dada nya, Lisa membahasi bibir saat nyerih itu menyerang disekitar dada nya. Ia meremas kuat bajunya berharap menghilangkan rasa sakit.

"Jen, apa adik mu tertidur? Kenapa dibelakang tidak ada suara" Jennie pun memutar kepala nya kebelakang melihat gadis blonde itu tertidur pulas.

"Rose tidur eonni"

"Lisa? Apa yang dia lakukan" Jennie pun menegakan tubuh nya untuk melihat lisa yang berada dipinggir jendela .

"Yakkkk Lalisa" teriakan itu sontak membuat semua nya kaget, dara dan jiyong langsung menghampiri anak anaknya, bahkan rose yang sudah tertidur pulas pun kembali melotot kan matanya.

"Apa mulut mu sekarang sudah bisu lisa? Jika sakit kau bisa berteriak dan meminta tolong, bukan hanya diam seperti orang bisu, apa mulut mu tak berfungsi lagi hah?" Bentak jennie membuat lisa tertunduk dengan posisi yang masih meremas remas dada nya.

"Sudah sudah, jangan berteriak seperti itu Jennie" ujar dara kembali mendudukan putrinya .

"Lisa ya, ayo duduk didepan dengan eomma, biar appa dibelakang bersama rose" lisa pun mengangguk pasrah dan mengikuti langkah kaki dara menuju ke depan.

"Kenapa dia selalu berlagak seperti orang sehat, apa salah nya memanggil untuk meminta bantuan, apa pita suara nya sudah tidak berfungsi " gerutu jennie yang masih kesal.

"Jangan marahi dia seperti itu" jisoo mengusap bahu jennie lembut. Menenangkan adiknya yang tampak masih emosi.

"Kau tidak tau seberapa cemasnya aku eonni, aku hanya tidak ingin sesuatu terjadi padanya"

"Dia tidak apa-apa Jen, percayalah" jisoo tau saat ini jennie sedang merasa trauma, kejadian beberapa hari lalu pasti masih terekam jelas dipikiran nya.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang