Setelah kejadian kemarin, terlihat kecanggungan diantara mereka dan jiyong, terutama jennie yang masih enggan untuk bicara pada siapapun kecuali dara .
Seperti biasa semua orang harus
sarapan dulu sebelum pergi beraktivitas diluar, semua orang sudah berkumpul tapi tidak dengan jisoo."Eomma.. Dimana chu eonni" Gumam rose sambil menyuapkan roti ke mulutnya.
"Dia sedang tidak enak badan, tadi eomma sudah ke atas melihatnya, ini eomma sedang menyiapkan makanan untuknya"
"Bolehkan jika aku saja yang mengantar makanan ke kamar nya" Ujar Lisa sambil menatap dara.
"Tentu saja boleh" Ucap dara menyodorkan nampan ke arah Lisa.
Sedangkan Jennie dan rose hanya menatap diam gadis itu, entah keberanian dari mana dia ingin menemui jisoo , sedangkan suasana kemarin sangat keruh.
............
Tok tok tok
"Kau di dalam" Teriak Lisa sambil mengetuk pintu kamar jisoo
"Masuklah"
Hacihhhh hacihhhhhh
"Kau sakit ?? " Lisa meletakan nampan nya di atas meja, dan mendekati Jisoo yang tengah terduduk lemas di atas kasur. Entah keberanian dari mana yang Lisa dapat, sedangkan Jisoo hanya diam tidak banyak rutukan.
"Aku hanya flu, kau tidak perlu khawatir, bukan kah kau harus sekolah, ini sudah siang sebaiknya kau pergi ke sekolah" Lisa hanya mengangguk tanpa di toleh Jisoo sedikit pun.
"Baiklah aku akan pergi, jaga dirimu, jangan lupa makan dan minum obat"
"Bisakah kau tidak usah banyak basa basi, aku sudah muak, aku sedang sakit jangan membuat ku tambah merasa gila....." Kali ini perkataan jisoo kembali menusuk hatinya. Entah kapan wanita itu akan luluh.
"Sampai kapan kita akan seperti ini" Lisa dengan berani menggenggam tangan Jisoo. Namun wajah tak suka itu tak bisa jisoo tutupi.
" Sampai kapan katamu? Selamanya ! Sadarkah kau jika kau itu perusak sama seperti ibumu!!!!!" Jisoo pun langsung menghempas kasar tangan lisa.
"Pergi dan keluar lah, kuharap kau tidak akan pulang" mendengar bentakan Jisoo Lisa merasa dirinya benar-benar tidak bisa diterima baik sampai kapanpun.
"Jika kau menyayangi kami dengan tulus maka pergilah dari rumah ini tanpa sepengetahuan siapa pun, aku benar-benar muak ketika melihat adik-adik ku menderita karena ulah mu, jika kau menyayangi kami pasti senang jika melihat kami bahagia" mendengar itu lisa tak bisa menahan air matanya.
"Nde, aku akan pergi tanpa ada seorang pun yang tau, jika aku lah kunci masalahnya maka aku akan pergi eonni" setelah mengatakan itu lisa tiba tiba memeluk jisoo dengan erat.
"Aku akan melakukan apa pun untuk mu eonni, aku menyayangimu" setelah mengatakan itu lisa melepaskan pelukan nya dan pergi dari kamar jisoo tanpa menatap kearah gadis itu sedikit pun.
Jisoo hanya diam terkejut ia masih membayangkan bagaimana rasa pelukan itu tadi.
...........
"Eomma, appa aku berangkat ya" Lisa menghampiri dara dan juga jiyong untuk berpamitan. Mencium lama pipi kedua orang tua nya.
"Tapi sayang, Jack tidak bisa mengantar mu, jack harus mengantar eomma, sedangkan rose sudah sendiri dengan mobil nya, bagaimana jika kau pergi bersama jennie" Perkataan jiyong membuat Lisa menegang karena terkejut.
"Ani....appa, aku akan jalan saja sampai ke halte, setelah itu aku akan naik bus" Tolak Lisa sambil memohon
"Kenapa kau tidak ingin berangkat bersama ku, bukan kah itu menghemat uang" Ucap dingin jennie sambil mengambil tas nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfiction"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...