Know him

1.4K 99 2
                                    

Setelah pemasangan biventricular lisa masih terlelap dan belum membuka matanya hingga pagi, rose dan jisoo masih setiap menemani sang adik disana walaupun pagi ini mereka harus menatap layar laptop untuk daring.

Sedangkan Dara dan Jennie memilih untuk pulang sebentar karena memiliki urusan lain. Dan jiyong dia sama sekali belum kembali ke rumah sakit pasca mendapat pesan misterius itu.

"Uhuk uhukkkk" keduanya tersentak saat mendengar lisa batuk, mereka beranjak mendekati Lisa, tak perduli jika guru dan dosen mereka sedang menerangkan sesuatu.

"Heyy, kau bangun?" Tanya jisoo mengusap lembut dada Lisa.

"Eonni kenapa dada ku terasa nyerih" ujar lisa meremas sprei begitu kuat.

"Chaeng ahh, tekan tombol emergency nya" Rose pun merain tombol merah itu, tak menunggu lama seokjin langsung datang dengan wajah terengah-engah.

"Kenapa sayang?" Tanya seokjin sedikit melirik jisoo.

"Lisa bilang dada nya terasa nyerih" jelas nya yang masih mengusap-usap sang adik.

"Biar ku periksa " jisoo pun segera bergeser memberikan ruang pada seokjin.

"Dalam beberapa hari kedepan semuanya akan pulih, luka sayatan nya masih basah oleh sebab itu rasanya nyerih" jelas seokjin yang dimengerti oleh mereka.

"Annyeonghaseyo" mereka pun menoleh kearah pintu menampakan seorang namja yang membawa satu bouquet bunga mawar merah.

Jisoo yang tampak kenal pun langsung tersenyum sumringah, begitu pun juga dengan seokjin.

"Ternyata kau ada keberanian bro" ujar seokjin seraya menepuk bahu Jungkook.

Lisa dan Rose hanya terdiam tak mengerti, Rose memang kenal dengan Jungkook, tapi yang membuat nya bingung dia tidak tau jika pria itu mencoba merayu adiknya.

"Chaeng bagaimana jika kita membeli makan, kita semua belum sarapan" ajak jisoo seraya meraih laptop nya yang masih menyala.

"Owhhh nde eonni" Dengan perasaan agak bingung rose pun menuruti jisoo.

"Hyung jangan tinggalkan aku juga" perkataan nya hanya seperti angin lewat dokter yang biasa mengerus lisa itu hanya melambaikan tangan dan pergi meninggalkan dua orang itu.

Jungkook tersenyum kikuk seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, lisa hanya diam tak mengerti.

Matanya itu baru saja terbangun, tapi kenapa tuhan menyuguhkan nya yang manis manis pagi ini.

"Hi, naneun Kim Jungkook" ujar Jungkook menjulurkan tangan nya.

"Naneun Kim Lalisa, kau bisa memanggilku Lisa" balas lisa terseyum tipis.

"Boleh aku duduk disamping ranjang mu?" Tanya Jungkook canggung.

"Nde, duduklah" Jungkook pun duduk dengan bouquet yang masih ada ditangan nya, dia sedikit ragu untuk memberikan itu pada Lisa.

"Lisa ssi, ini untuk mu" Ujar nya gemetar.

"Gomawo Jungkook" Lisa mengulurkan tangannya mengambil bouquet itu dan diletakkan disamping tubuh nya.

"Kau sudah sehat?"

"Hmm, ini lebih baik dari sebelumnya" kekeh lisa sedikit miris.
Jungkook kembali terdiam, ternyata gadis didepan nya ini agak sedikit cuek jika belum terlalu akrab.

"Aku seperti pernah melihat mu, tapi dimana?" Lisa nampak berfikir seraya memandangi wajah Jungkook, jangan tanya bagaimana jantung Jungkook berdetak, ketika mata mereka bertemu disitu lah organ organ nya melakukan senam.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang