annoyed

2.3K 191 4
                                    

"oppa, kuharap kau bisa bekerja sama dengan ku" ucap lisa yang mendapat anggukan dari jack.

Lisa melangkah memasuki mansion, terdapat dara yang mondar mandir gelisah, serta rose terduduk gelisah di sofa ruang tamu.

"Sayangggg" teriakan dara itu menyadarkan rose dari lamunan nya, jujur rose sangat takut saat ini, tidak tau apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

Mendengar teriakan dara jiyong keluar dari ruangan nya, sedari tadi dia juga gelisah karena dara bilang lisa belum pulang sedangkan mereka biasa pulang jam 3 , hari sudah menunjukan jam setengah 5 membuat dara dan jiyong panik, ditambah jack yang tidak bisa dihubungi. Rose pun agak bingung kenapa lisa pulang larut sore , padahal jack sudah menjemput nya dijam 3.

"Kenapa wajah mu sayang, kenapa ini" teriak dara panik, mendengar itu jiyong langsung berlari terkejut.

"Sayang, lisa kenapa nak , beri tau appa kenapa sayang" lisa hanya tersenyum tenang menatap kedua orang tua nya.

"Mianhae appa, tadi saat menunggu jack oppa aku keluar sekolah sendirian untuk mencari makanan, saat dijalan ternyata ada orang gila mengejar ku, dia memukuli ku, oleh sebab itu kenapa wajah ku sedikit membiru " cengir lisa membuat jiyong menariknya kedalam pelukan gemetar.

"Sayang lain kali hati hati, lalu bagaimana, apa ada lagi yang terluka?" Tanya dara masih penuh selidik.

"Lalu jack oppa datang membantu ku, orang gila itu memukuli jack oppa sampai akhirnya jack oppa menggendong ku dan berlari masuk kedalam mobil , baru kami bisa pulang, begitu cerita nya" dara hanya menghela napas melihat tingkah putrinya, bagiamana bisa dengan wajah yang babak belur gadis itu bercerita tanpa ada takut sama sekali.

"Jack" teriak jiyong dari dalam mansion, merasa nama nya dipanggil pria berbadan tegap itu langsung menghampiri jiyong.

"Nde tuan"

"Apa orang gilanya sudah kau aman kan" mendadak rose kembali tegang, apakah jack tau jika lisa sedang berbohong.

"Nde tuan, pihak RSJ sudah mengamankan nya tuan" jiyong pun menghela napas tenang.

"Baiklah, lisa sayang sekarang kau bersihkan dirimu, eomma akan mengobati luka mu nanti" ujar dara lembut sambil mengecup lembut kepala lisa.

Gadis itu pun berlalu dari hadapan orang tuanya, menatap rose yang masih terduduk di sofa, entah apa arti tatapan rose , lisa hanya melemparkan sedikit senyum lalu menaiki anak tangga.

Gadis berponi itu menghela napas nya tenang mengingat jika orang tuanya percaya tentang alasan nya tadi.

"Mian appa eomma karena membohongi kalian, aku Melakukan itu karena tidak ingin melihat mereka dimarahi" lirih lisa yang membuka pintu kamar nya, namun baru saja ingin menutup kembali pintu kamar nya, seseorang memanggil namanya.

"Lisa ya____" gadis blonde itu berdiri tegap didepan kamar nya, menatap dalam mata hazel lisa.

"Rose ssi ada ap___" belum selesai bicara, rose langsung memeluknya, tentu saja lisa terkejut dengan perlakuan putri ketiga jiyong itu, jika berbicara saja mereka tidak pernah sangat mustahil jika rose akan memeluknya, itu lah yang selalu Lisa bayangkan, namun hari ini ia merasa seperti bermimpi.

"Mianhae lisa ya" lirihan itu membuat lisa mengerti kenapa gadis itu memeluk nya.

Lisa pun langsung melepaskan pelukan mereka , menatap lekat rose seraya menarik lembut senyumnya.

"Aku tidak apa apa, jangan merasa bersalah, tidak ada hubungan nya dengan mu rose ssi, ini bukan salah mu, kau harus mandi , aku tau kau pasti lelah, aku juga ingin segera mandi" rose pun hanya mengangguk patuh, perlahan lisa menutup pintu kamar nya, gadis blonde itu berjalan menuju kamar nya dengan hati yang kacau.

Lalisa "sorry"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang