Sudah 1 jam jisoo menunggu di depan ruang rawat namun dokter tidak keluar-keluar, ntah apa yang sedang dokter lakukan di dalam sana selama 1 jam ini, jisoo benar-benar khawatir dia terus meneteskan air mata nya karena merasa bersalah.
"Kenapa hati ku terasa sakit ketika melihat nya terluka seperti ini, padahal kita baru bertemu satu kali, tapi kenapa aku sangat khawatir seperti ini" Perasaan jisoo benar-benar campur aduk, apa lagi saat dia melihat Lisa terbaring lemah di dalam sana, beserta dokter yang sedang memeriksa Lisa, melihat Lisa seperti itu jisoo teringat kepada Jennie yang pernah terbaring disitu juga, ntah kenapa jisoo merasakan takut yang sama.
Cklekk...
"Dokter choi....... " Jisoo segara menghampiri dokter ketika keluar dari ruang rawat itu.
"Apa yang terjadi nona, kenapa dia bisa terluka?" Dokter bertanya khawatir kepada jisoo.
"Kami tadi mengalami kecelakaan, dia mencoba menyelamatkan ku, dan akhirnya dia terluka karena tergores aspal "
"Saat kau membawanya kemari, jantungnya sangat lemah, tapi sekarang detak jantung nya sudah kembali normal" Perkataan dokter itu membuat jisoo tak bisa berkutik, jisoo benar-benar ketakutan, dia tidak habis pikir apa yang akan terjadi jika dia telat membawa gadis itu ke rumah sakit.
"Lalu.. Bagaimana kondisi nya sekarang, apakah dia sudah membaik?? "
"Dia sudah membaik, bahkan dia sudah mulai sadar, hanya saja darah di tangan nya susah untuk berhenti, jadi aku memperban tangan nya dengan kuat, berharap darah nya segara berhenti, karena selama 1 jam tadi kami hanya membersihkan darah nya namun kami tidak menemukan titik hentinya"
"Apa luka nya sangat besar, sehingga darah nya susah untuk berhenti?? "
"Luka nya tidak terlalu besar, itulah yang membuat ku bingung, apakah dia punya penyakit yang serius?? "
"Aku kurang tau dok" ujar jisoo kebingungan
"Hmmmm baiklah, Jika kau ingin melihat nya masuk saja, dia sudah sadar dari tadi, dia akan kesepian jika kau terus diluar" Dokter choi pun langsung meninggalkan jisoo
"Huhhhhhh" Dengan memberanikan diri jisoo langsung masuk kedalam ruang itu. Matanya menatap lisa yang sedang terbaring lemah.
"Hai, apakah kondisi mu sudah membaik??" Jisoo berjalan menuju ranjang namun belum sampai di dekat ranjang, jisoo sudah menerima penolakan.
"Maaf kan aku, sebaiknya kau pulang, aku tidak mau merepotkan mu lagi, biarkan aku sendiri" Langkah jisoo terhenti ketika mendengar suara dingin itu, Lisa sama sekali tidak menatap nya.
"Tidak mungkin aku meninggalkan mu sendiri disini"
"Sebelumnya Terima kasih kau sudah membawa ku kesini, namun aku akan lebih berterimakasih jika kau membiarkan ku di apartemen itu"
"Apa maksud mu, aku tidak mengerti"
"Hidupku hanya membuat orang lain susah, hidupku hanya menghancurkan kebahagiaan orang lain, jadi untuk apa aku hidup jika tidak ada manfaat nya"
"Kenapa kau bicar___"
"Pulanglah, ini sudah mulai siang, biarkan aku sendiri, semua keluarga mu akan khawatir jika kau terus menemaniku disini, lagi pula ada oppa haein kan disini."
"Baiklah" Mau tidak mau jisoo pun meninggalkan ruangan itu, dia juga lupa memberi tau keluarga nya, dia tidak ingin jika keluarga nya khawatir.
.........
Baju jisoo penuh dengan lumuran darah, gadis itu masuk kedalam mansion, dengan keadaan yang lusuh seperti itu, sontak membuat semua orang terkejut.
" EONNI, Ada apa dengan mu, dari mana kau, kenapa baju mu darah semua" Suara panik itu berasal dari jennie, sontak membuat semua orang terkejut, jennie pun berlari menghampiri jisoo bersama appa, eomma, dan juga adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa "sorry"
Fanfic"Kau hanya berpura-pura, aku tau kau begitu terpukul, kamar kita berdekatan, setiap malam aku bisa mendengar tangisan mu itu bodoh" Rose menggerutu setelah melihat lisa dari balkon nya "Kenapa kau begitu mengharapkan kasih sayang ku Lisa" Jisoo memb...