BAB 15 - RASA KECEWA

36.7K 3.9K 324
                                    

Hellow! Wellcomeback kawasan D'Handzels! Hehe as, always vote dulu sebelum baca🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hellow! Wellcomeback kawasan D'Handzels! Hehe as, always vote dulu sebelum baca🥰

Kalau ada typo langsung tandain aja ya!

Semoga suka sama part ini💜

– Happy Reading –

15. Rasa Kecewa.

"Kita mau kemana Sam?"

Mereka berdua masih berada di dalam mobil, Samudera yang masih fokus mengendarai dan Jasmin yang masih memikirkan kemana tujuan cowok disebelahnya ini membawanya. Entah sudah berapa kali Jasmin menanyakan hal yang sama dan dibalas dengan jawaban 'nanti lo juga akan tahu' bukannya mengurangi rasa penasaran tetapi Jasmin merasa rasa penasarannya semakin tidak terbendung lagi.

Samudera menghela napas. Tangannya membelokkan stir ke arah hotel mewah. Pikiran Jasmin seketika bercabang. Hotel? Tempat tidur? Astaga ada apa dengan pikirannya ini.

"Gak usah mikir aneh-aneh," ucap Samudera menyentil pelan dahi Jasmin.

Jasmin mengaduh, gimana tidak berpikir aneh-aneh coba. "Kita ngapain kesini?" tanya Jasmin. Matanya melihat banyak sekali motor dan mobil yang terparkir di lobby.

"Ngerayain kepulangan David." jawab Samudera singkat.

Jasmin mengingat ingatannya tentang David. Dirinya sudah tahu siapa David. Samudera pernah menceritakan bahwa David adalah ketua angkatan pertama D'Handzels atau pendiri D'Handzels yang sekarang diketuai oleh dirinya. Lagi pula siapa yang tidak mengenal David? Semua Rajawali pasti mengenalnya, cowok itu mempunyai watak yang keras dan cukup galak sehingga orang-orang berfikir dua kali untuk mendekatinya. Salah sedikit kena amukan oleh David. Tetapi Samudera mengatakan, semenjak lulus cowok itu bersekolah di luar negeri dan sifat yang dulu melekat pada diri cowok itu sedikit berkurang, yang dulunya sering beradu otot sekarang cowok itu mungkin sudah sadar bahwa semua hal tidak perlu diselesaikan oleh fisik.

"Gue diajak? Sam, gue bukan bagian dari D'Handzels," adu Jasmin.

"Je, kita ngerayain ini bukan buat D'Handzels doang. Anak yang lain banyak yang kita undang, lo gak usah khawatir disana juga nanti ada temen lo," ucap Samudera.

"Tapi malu Sam," cicit Jasmin.

Jasmin gugup dan menunduk sedari tadi, banyak pasang mata yang mengarah pedanya, mungkin mereka terheran-heran siapa yang Samudera bawa kemari.

Samudera tertawa. "Ngapain malu? Biarin aja, gak usah lo liatin."

Bagaimana bisa? Samudera memang tidak terlalu peduli pada sekitarnya, tetapi Jasmin? Cewe itu tidak bisa mengindahkan matanya saat bertatapan dengan para tamu lainnya. Cewek itu mungkin sekarang merasa insecure dengan penampilannya sehingga banyak pasang mata yang melihat ke arahnya.

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang