BAB 49 - DUA KUBU YANG SALING MENDEKATI

26.8K 2.7K 619
                                    

Haloo peps!!♡ openingnya seperti biasa yaa vote dulu sebelum baca!💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo peps!!♡ openingnya seperti biasa yaa vote dulu sebelum baca!💫

TAG jika ada typo atau penulisan kata yaa nanti aku gercep revisi🐳

Semoga suka sama part ini!💜

- Happy Reading -

49. Dua Kubu Yang Saling Mendekati.

DI KORIDOR rumah sakit seorang lelaki yang berpenampilan acak-acakan bersiul pelan. Jaket hitam dan celana panjang robek di bagian lutut menjadi pusat perhatian. Lelaki itu terus melanjutkan perjalananya tanpa pusing-pusing memikirkan ada banyak pasang mata melihat ke arahnya. Matanya mencari sebuah nomor pintu yang tadi ia hapal di luar kepalanya.

Tak perlu memerlukan waktu lama pintu yang di carinya ia dapatkan. Tanpa mengetuk atau mengucapkan permisi ia langsung saja masuk ke dalamnya. Para mata yang memang berada di dalam ruangan itu melihat ke arah lelaki yang baru saja masuk. Ada sekitar lima orang disana, mereka semua berdiri menyambut kedatangannya.

"Bos," panggil salah satu dari kelima orang itu.

"Felix sampai sekarang masih belum sadar. Tulang bahunya kirinya sempet ke geser," ucapnya lagi.

Lelaki yang disebut Bos itu mengangguk mendengarkannya. Dengan jaket hitam yang bertuliskan Lazer's di belakang punggungnya lelaki itu mendekati brankar yang terdapat Felix terbaring lemah di sana.

"Ck, lemah. Bangun, buka mata lo. Habisin orang yang udah buat lo kayak gini," monolog lelaki itu menatap Felix yang masih tertutup matanya.

Lelaki yang orang panggil Bos adalah Rion. Cowok tinggi berkulit ke cokelatan itu berjalan mendekati sofa yang ada di ujung ruangan inap Felix. Tangannya merogoh jaket kebanggaannya mengambil sebuah handphone disana.

Send picture.

Rion terkekeh senang melihat gambar yang barusan orang kepercayaan kirimkan kepadanya. Di dalam gambar itu terdapat beberapa foto.

Foto pertama terdapat muka Nathan yang penuh luka

Foto kedua adalah foto saat Nathan berpelukan dengan seorang gadis. Posisi gadis itu tidak kelihatan olehnya kerena tertutupi oleh tubuh kekar Nathan.

"Harus gue kasih pelajaran dulu, supaya lo nurut sama perintah gue?"

****

Angin berhembus kencang menerpa kedua insan yang sedang duduk menatap biru nya langit siang. Keduanya terdiam memikirkan sesuatu yang ada di kepalanya masing-masing. Setelah lama terdiam, Jasmin menyampirkan rambut panjangnya ke belakang telinganya sesekali melirik lewat ekor matanya lelaki yang ada di sampingnya.

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang