SAMUDERA

BAB 90 ‐ AKHIR DARI SEBUAH CERITA

Haii!! Siap membaca akhir sebuah cerita dari Samudera? Aku mau minta ramaikan ya, untuk part terakhir ini 🥺 aku bakalan kangen sama kalian nantinya hihihi semoga kalian juga yaa! 💗

Apapun akhir cerita ini selesai semoga kalian bisa menerimanya dengan baik. Ambil yang baiknya buang yang buruknya <3

Bacanya pelan-pelan ya! Jangan buru-buru karena di akhir nanti kalian berpikir tentang ending yang aku berikan untuk kalian 💗

Follow instagram :
☆ @shaq.samudera
☆ @jeje.caramel
☆ @nathanielwilliamm
☆ @wattpadchaaa
☆ @nisarahmahdaniii

Senang bisa di pertemukan dengan mu. Laki-laki yang memakai slayer hitam di lengan kiri, aku akan terus ingat. Selalu, selamanya — Caramel Aqiella Jasmin.

90. Akhir dari sebuah cerita.

Dua bulan kemudian ...

Seluruh kelas dari mulai X sampai XII bersorak ramai. Balkon kelas mereka masing-masing di penuhi oleh orang-orang yang bersorak maupun mengangkat banner bertuliskan kelasnya masing-masing. Sebuah pencapaian yang sangat indah, terlebih untuk kelas XII. Mereka telah melalui ujian kelulusan terakhir.

Mawar menangis di pelukan Jasmin. Mereka berjuang bersama-sama dan hari ini adalah titik akhir perjuangan mereka di Rajawali. Jasmin ingat Mawar selalu menelponnya mengatakan bahwa Mawar belajar dengan sungguh-sungguh.

"Lusa pengumuman kelulusan dan malamnya prom night!! Kita hampir berhasil Jasmin," ucap Mawar.

Jasmin membalasnya. "Gue rasa lo berhasil. Lo udah lakuin banyak untuk mendapatkan universitas yang lo mau. Lo kejar target yang ada di pikiran lo untuk mencapai itu semua. Jadi, kalau lo bicara lo mau satu universitas sama gue itu salah besar, War. Lo berjuang untuk diri lo sendiri, apapun keputusan akhirnya itu yang paling terbaik Tuhan kasih untuk lo. Tuhan punya banyak kejutan salah satunya kelanjutan lo setelah lulus dari Rajawali."

Mawar tersenyum dengan sisa-sisa air matanya. "Tuhan gak pernah ingkar janji sama ciptaannya. Tapi, ini semua juga berkat lo!! Setiap malam kita video call, gue yang selalu heboh nanya soal-soal yang kurang gue mengerti."

"Kawajiban gue Mawar. Itu enggak seberapa sama rasa sayang lo sebagai teman untuk gue."

Anggota inti D'Handzels datang dengan senyum sumringah di wajahnya. Bisma menyenggol bahu Sagara ketika melihat Mawar menundukkan kepalanya merasa gugup berada di dekat Sagara.

"Gimana Bu Bos? Puas banget sama hasil ujiannya di hari terakhir ini?" tanya Sadewa.

"Puas lah pastinya!! Lo lupa peringkat pertama satu angkatan kalau enggak Sagara ya Jasmin!"

Dua bulan semenjak malam melihat bintang yang paling terang Jasmin semakin hapal dengan sifat anggota inti D'Handzels. Mereka benar-benar baik. Perhatian yang sempat hilang sedikit demi sedikit kembali walaupun terasa ada yang kurang.

"Lusa gue bawa camera digital. Harus banget kita semua foto!! Perbanyak dokumentasi karena nantinya kita enggak akan tau masing-masing jalan yang Tuhan kasih untuk kita semua."

Mawar tertawa tak luput dari pandangan Sagara yang sempat melihatnya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lo harus tidur pulang nanti, mata lo merah." Tiba-tiba Sagara berucap membuat anggota inti D'Handzels melongo. Begitu pun dengan Jasmin dan Mawar mengerutkan keningnya. Sagara berbicara kepada siapa?