BAB 61 - SELAMAT BERGABUNG IBU KETUA

28.3K 3.2K 1K
                                    

Gas nguenggg baca! Sebelum itu vote dulu yaa, gak susah tinggal pencet vote doang peps! Kalau part ini rame dengan komentar kalian, part selanjutnya lebih cefatt aku publish <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gas nguenggg baca! Sebelum itu vote dulu yaa, gak susah tinggal pencet vote doang peps! Kalau part ini rame dengan komentar kalian, part selanjutnya lebih cefatt aku publish <3

🚫TAG jika ada typo aku gercep revisi

Part ini sedikit panjang dari part sebelumnya, jadi bacanya pelan-pelan yaa supaya dapet feelnya🍰

Semoga suka sama part ini💜

- Happy Reading -

"Jadi, bisa kita mulai cerita kita dari sini?" — S & J

61. Selamat Bergabung Ibu Ketua.

SEMALAM Jasmin tidak bisa tidur, matanya begitu sulit tertutup dan senyumnya tidak dapat di tahan. Ciuman yang Samudera berikan terasa nyata baginya, ia bahkan sampai memukul pipinya kecil agar menyadarkan apakah ia bermimpi? Begitu pun dengan pagi ini, bagaimana bisa efek yang ditimbulkan tadi malam berlanjut hingga sekarang? Siapapun tolong Jasmin, ia hanya ingin menjalani aktivitasnya seperti biasa.

Tangannya mengambil bandanya bewarna pink pastel, gadis itu mulai terbiasa memakai bandana. Ketika selesai, gadis itu mulai berkaca, memperlihatkan penampilannya yang memakai baju kemeja putih serta rok abu-abu. Tangannya tanpa sadar naik memegang bibirnya, dan memekik kecil.

"Maluu," pekik Jasmin kecil. Ingatannya kembali melayang kejadian semalam setelah kecupan yang Samudera berikan cowok itu mengusap pipinya kembali.

"Gue cuman gak mau Nathan ninggalin bekas ciuman di pipi lo."

OMG!

"Okey, tenang, lo cukup jalanin hari lo kayak biasanya, ya," monolog Jasmin.

Tangan gadis itu mengambil proposal yang sudah ia kerjakan, belum semua, tetapi Gerald memintanya untuk merevisinya hari ini. Setelah keluar dari pintu kamarnya dengan botol minum yang ia peluk, gadis itu memejamkan matanya sebentar. Menghela napas beberapa kali menenangkan degupan di hatinya.

"Gue gak bisa tenang astaga, gue malu ketemu Samudera," ucap Jasmin, tangannya memegang dadanya yang berdetak cepat.

"Dek? Kamu ngapain berdiri di depan pintu? Jantung kamu sakit?" Lion menghampiri Adiknya dengan cepat. Cowok itu kaget ketika keluar dari kamarnya melihat Adiknya yang berdiri sambil memegang dadanya.

Jasmin menggeleng. Jantungnya baik kali ini, tetapi hatinya? Tidak, tidak bisa ia ucapkan lagi, sungguh. 

"Bener?" Mata Lion menelisik memperhatikan Adiknya. "Terus ngapain kamu berdiri disini? Nanti telat, Je. Hari ini kamu bareng Samudera 'kan ke sekolah?" ucap Lion.

Oke, Samudera again.

Jasmin mengangguk dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. "Iyaa. Abang hari ini gak ke kantor Daddy?"

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang