BAB 38 - MENERKA RASA

27.4K 2.9K 540
                                        

Comeback again peps! Diliat liat harus digantungin dulu ye biar pada komen🥺 part ini harus rame ya vote sama kolom komentarnyaa, yuk keluarin suara kalian!🔥💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Comeback again peps! Diliat liat harus digantungin dulu ye biar pada komen🥺 part ini harus rame ya vote sama kolom komentarnyaa, yuk keluarin suara kalian!🔥💫

Tandai typo dan penulisan kata ya aku langsung gercep revisi🤓

Semoga suka sama part ini!💜

– Happy Reading –

38. Menerka Rasa.

LANGKAH Samudera terhenti karena ada getaran di handphone-nya. Cowok itu merogoh saku celananya dan melihat siapa orang yang menelponnya. Nama Sagara terpampang di handphone Samudera. Cowok itu mengernyit heran mengapa Sagara menelponnya? Tanpa menunggu Samudera langsung mengangkatnya. Sambil mengedarkan pandangannya Samudera menunggu orang yang diseberangnya berbicara. 

"Sam!" ucap seseorang diseberang sana dengan nafas yang terengah-engah.

"Kenapa Gar?" tanya Samudera bingung. Perasaan cowok itu tidak enak apalagi Sagara itu tipe yang selalu hati-hati tidak panik seperti sekarang ini.

"Ada orang asing yang masuk ke dalam hotel! Lo cek kolam renang belakang, Bimo tadi ngasih tau gue disana ada keributan, nanti gue nyusul,"

Tanpa menunggu jawaban Samudera, Sagara mematikan handphone-nya. Samudera harus melihat ada apa disana, jangan sampai ada kerusuhan yang membuat acara ini menjadi kacau. Lagi-lagi Samudera menghentikan langkah kakinya saat tak sengaja melewati Flora, gadis itu menahannya. Samudera sempat bingung siapakah yang mengajak Flora datang kesini?

"Sam, foto yuk!" ajak Flora. Tangannya menarik lembut tangan Samudera agar mendekati teman-temannya.

Samudera berdecak. Ditepisnya tangan Flora yang memegang tangannya. "Flo. Lo apa-apaan sih?" ucap Samudera.

Flora cemberut. "Foto. Aku mau foto sama kamu. Kapan lagi coba? Kamu mau 'kan?" Flora memberikan handphone mahalnya kepada salah satu temannya.

"Gengs, fotoin gue dong," suruh Flora.

Samudera dengan tajam menatap Flora. "Flo, lo tau gue gak suka lo gini." Flora otomatis melepaskan tangannya dari lengan Samudera yang sempat ia rangkul tadi. "Gue masih ngebiarin lo masuk kesini bukan berarti lo seenaknya sama gue. Gue ngehargain lo sebagai Kakak tingkat gue tapi lo bisa jaga sikap lo juga sama gue?" ungkap Samudera. Gadis didepannya ini sudah beberapa kali ia ingatkan tetapi masih tidak mengerti juga.

Teman-teman Flora meringis mendengar ucapan dingin Samudera. Tanpa pamit mereka pergi menjauhi Samudera dan Flora.

Flora menatap Samudera yang lebih tinggi darinya. "Sampai kapan sih Sam lo kayak gini sama gue? Gue udah damai loh sama masa lalu gue, gue udah lupain Rion dan milih lo. Lo masih sayang 'kan sama gue?"

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang