BAB 27 - KALAH TELAK

31.6K 3.2K 354
                                        

Memasuki kawasan D'Handzels yuk vote dulu sebelum baca girls!💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasuki kawasan D'Handzels yuk vote dulu sebelum baca girls!💋

Kalau ada typo atau penulisan kata tandain aja yaa💅

Semoga suka sama part ini💜

- Happy Reading -

- Happy Reading -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27. Kalah Telak.

SAMUDERA terbangun karena ketukan kasar di luar kamarnya. Cowok itu mengerang kesal dan bangkit dari tempat tidurnya. Kamar cowok itu gelap sekali, hanya ada satu penerangan yaitu pintu balkon yang terbuka membiarkan angin masuk hingga gorden putih berterbangan. Samudera meraba meja kecil di sebelahnya untuk menemukan handphonenya. Cowok itu ingin melihat sudah berapa jam ia tertidur, masih dengan memakai seragam sekolahnya Samudera berjalan menuju pintu kamarnya yang sedari tadi di kunci.

Dengan penampilan yang jauh dari kata rapih, seragam sekolah yang kancingnya terbuka semua hingga menampilkan kaus hitam dan rambut yang acak-acakkan akibat tertidur tadi. Samudera menemukan Bundanya yang tersenyum lembut di depan pintu kamarnya. Ternyata Bundanya belum tidur, hari sudah tengah malam, Samudera baru saja tertidur lima belas menit yang lalu setelah pulang dari basecamp D'Handzels.

"Bunda boleh masuk?" tanya Bunda.

Samudera tersenyum membalasnya dan membawa Bundanya masuk ke dalam kamarnya. Cowok itu meringis ketika lampu saklar dinyalakan banyak barang yang berserakan, termasuk tas hitam sekolahnya yang tadi ia lempar sembarangan ke lantai. Bunda tersenyum maklum melihatnya.

"Maaf Bun, kamar aku berantakan, nanti aku beresin kok," ucap Samudera.

"Abang gak mau cerita sama Bunda?" tanya Bunda ketika sudah duduk di pinggiran ranjang.

Samudera diam dan ikut duduk disamping Bunda tersayang nya itu. Kemeja sekolahnya ia buka menyisakan kaus hitam polos. Cowok itu menggeleng menjawab pertanyaan Bunda. Menurutnya apa yang harus diceritakan? Ia tidak apa-apa, dirinya cuman lelah saja hari ini.

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang