BAB 17 - RASA SAKIT

38.7K 3.9K 405
                                        

Welcome kawasan D'Handzels! Always vote dulu sebelum baca yaa🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome kawasan D'Handzels! Always vote dulu sebelum baca yaa🥰

Kalau ada typo tandain aja shay!💋

Semoga suka sama part ini💜

- Happy Reading -

17. Rasa Sakit.

BRUK!

Foto yang tadi ada digengamannya ia lemparkan ke meja bundar kaca didepannya. Sang lawan bicaranya tenang melihat foto itu seolah ia sudah tahu apa maksudnya.

"Lo pikir gue bakal diem aja Gar?"

Sagara masih memerhatikan foto yang ada di meja depannya dengan diam. Tangannya masih bertumpu pada kursi sambil memandangnya datar.

Bimo mengambil salah satu foto itu dan menelitinya, kembarannya dan juga Sadewa pun ikut-ikutan melihat. Sadewa dan Bisma tercengang tidak percaya melihat foto yang ada digenggaman Bimo. Tidak mungkin, ini pasti editan.

"Editan anjir!" sahut Bisma kesal.

"Mulus banget gila,"

"Ini bukan Jasmin." sahut Bimo kesal. Foto yang ditangannya ia lemparkan kembali ke atas meja bundar didepannya.

"Lo bodoh sampai-sampai gak bisa bedain mana Jasmin apa bukan?" ucap Bimo mendongak menatap Samudera yang berdiri di seberangnya.

Saat Samudera menenangkan diri tadi di belakang markas tiba-tiba Sagara datang menghampirinya dan tangannya merebut rokok yang sedang Samudera hisap itu. Tentu saja cowok itu marah, berani sekali mengganggu ketenangannya. Satu hal yang Sagara ingat dari dulu hingga sekarang adalah bila Samudera sedang dalam banyak masalah cowok itu melampiaskannya kepada rokok. Cowok itu bahkan bisa menghabiskan satu bungkus rokok dalam semalam.

Alih-alih Samudera ingin menyemburkan emosinya, Sagara segera menyeret Samudera kembali ke dalam markas dan menyuruh Samudera agar menceritakan masalah yang dialaminya dengan Jasmin di dalam mobil tadi, dan terjadilah sekarang ini.

"Lo lihat baik-baik pake mata kepala lo. Disini lengannya sedikit berotot dan agak besar, sedangkan Jasmin lengannya kecil," jelas Bimo menunjuk foto itu.

"Nah iya bener, lagi pula cewek sepolos Jasmin mana berani masuk ke dalam club bos," ucap Bisma membenarkan.

"Jangan mudah terpancing sama Nathan." ucap Sagara tiba-tiba yang membuat mereka kompak melihat cowok itu. "Nathan tahu kelemahan lo. Mulai sekarang belajar tahan emosi," lanjut Sagara yang jelas maksud dari perkataannya mengarah kepada Samudera.

SAMUDERA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang