#NakalBerkelas XVI

321 41 14
                                        

Ditengah hangatnya pembicaraan Alexa dkk, suara pemberitahuan menggema di segala penjuru sekolah.

"Diumumkan untuk seluruh siswa/i kelas 12 agar berkumpul di aula sekarang. Terimakasih,"

"Ehh kita disuruh kumpul? Pagi-pagi gini?" Tanya Bella.

"Anjayy ga dapet tes matik! Yes!" Ucap Clara begitu bersemangat.

Alexa hanya menoleh ke luar kelas mendapati seluruh siswa/i sudah berhamburan menuju aula. Tak ingin mendapat tempat paling belakang, Alexa mengajak sahabatnya untuk bergegas menuju aula.

Dengan langkah tergesa dan begitu banyaknya siswa/i, membuat Alexa yang tadinya bersama kedua sahabatnya kini terpisah. Langkahnya sontak terhenti kala seseorang menghadang jalannya.

Seketika Alexa menjadi tersentak. Laki-laki dengan penampilan berantakan kembali menghadang langkahnya, Sila.

"Mau apa lo?!" Bentak Alexa yang kini mulai memberanikan diri.

Sila meletakkan jari telunjuknya di depan bibir dan mendekatkan wajahnya pada Alexa, "Ust ustt. Udah jangan takut, ya?" Ucapnya sedikit serak yang membuat Alexa merasa jijik.

"Jauhin gue!" Ucapnya sembari mendorong Sila dengan begitu keras.

Saat hendak berlari menuju aula, tangan Alexa tertahan seseorang dan tertarik ke arahnya. Sontak Alexa terkejut terlebih saat dirinya jatuh dalam dekapan Sila.

"Jangan macem-macem sama gue atau orang yang lo sayang bakal celaka," Ancam Sila yang membuat Alexa malah semakin naik pitam.

Selain harga dirinya yang kini sudah dijatuhkan, Alexa tidak suka jika orang tersayangnya jatuh ke dalam masalah, terlebih tanpa alasan.

"LO KALO BENCI SAMA GUE YA KE GUE AJA ANJING!" Bentak Alexa kemudian memukul tepat di dada kiri Sila.

Tentu saja pukulan tersebut membuat Sila meringis. Alexa yang kini tak lagi melarikan diri, mendekati Sila dengan nafasnya yang terengah-engah, menahan emosi yang telah memucak.

"Orang bangsat kek lo ga pantes diampuni!"

"Lo mau apa?! Hah?! Mau apa lo?!" Bentak Sila dengan tangan kanan yang sudah terkepal kuat, siap melayangkan tinju ke arah Alexa.

Dengan sigap Alexa berhasil menepis tangan Sila dan menendang bagian perutnya. Sila yang mendapat serangan mendadak dari Alexa tentu saja tidak dapat mengelak, apalagi balik membalas.

Tanpa henti Alexa menyerang Sila dan ucapannya yang mengancam orang yang ia sayang terus terngiang di telinganya. Alexa sudah buta. Ia tidak peduli meski apapun yang akan terjadi.

"SURUHAN SIAPA LO HAH?! NYARI MASALAH LO SAMA GUE?!

AYO MAJU! BANCI LO BERANINYA SAMA CEWEK BANGSAT!"

Sudut bibir Sila yang telah mengeluarkan cairan merah segar tak membuat Alexa gentar. Ia hanya tersenyum miring dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Segitu doang kekuatan lo? Hm? Mulut lo doang yang gede!" Caci Alexa yang membuat Sila kembali naik pitam.

"Jangan karna lo cewek, gue ga berani ngelawan lo." Ucap Sila sembari menghapus jejak darahnya, "gue ga main-main sama ucapan gue. Lo liat aja nanti," Lanjutnya kemudian tertatih meninggalkan Alexa yang masih menetralkan emosinya.

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang