#NakalBerkelas XXI

280 26 26
                                        

Sejenak Alexa merasa senang setelah menghabiskan waktu bersama Leo, meskipun masih sedikit canggung.

Mobil hitam kini terparkir sempurna di halaman kos Alexa. Sebelum turun, Alexa menyempatkan diri menoleh ke arah Leo, hendak mengucapkan terimakasih.

Namun Leo lebih dulu membantu membuka seatbelt milik Alexa kemudian menatapnya hangat, "Makasih udah mau keluar sama gue,"

Alexa berdeham dan berusaha menetralkan lagi detak jantungnya, mengingat kini jarak diantara mereka kembali menipis.

Dengan sekuat tenaga, Alexa mencoba tenang kala menatap netra milik Leo. Semakin ia menatap, semakin dalam ia ingin menyelam. Ada banyak hal tersirat di balik kedua matanya.

"G-gue mau balik," Ucap Alexa terbata yang membuat Leo menyadari jarak diantara mereka.

Leo mengambil posisi seperti semula dan mengangguk. Membiarkan Alexa turun kemudian berjalan menjauhi mobilnya.

"Sampe kapanpun, gue bakal nunggu balesan atas perasaan gue, Al."

***

Saat akan membuka pintu kamar, sontak Alexa terkejut mendapati Bella sudah berdiri di ambang pintu sembari bersidekap. Tatapannya begitu tajam hingga membuat Alexa mengernyit.

"Ngapain lo?"

"Ck! Lo yang ngapain jam segini baru balik?!" Sahut Bella geregetan.

Sesungguhnya Bella datang untuk menginap, mengingat ia juga ingin menceritakan banyak hal pada Alexa. Ia berpikir, pasti Alexa tidak akan pergi terlebih sudah lewat pukul 9. Namun nyatanya, hingga pukul 11 malampun Alexa belum datang.

Jangan tanyakan bagaimana Bella bisa masuk. Ia memiliki kunci cadangan kamar Alexa karena Alexa sendiri yang meminta agar saat ia pergi mendadak, Bella bisa mengurus kamarnya.

"Jalan-jalan." Ucap Alexa datar kemudian melenggang masuk ke dalam kamar, mengganti pakaian.

GUBRAK!

Saking kesalnya, Bella membanting pintu kamar agar mendapat atensi dari Alexa. Namun nihil, gadis itu terlalu cuek.

Bella memutar bola matanya malas kemudian berjalan mendekati kasur lalu duduk. Ia menunggu saja Alexa datang, baru akan memulai aksi introgasinya.

"Lo udah mak--"

"Kemana aja lo njir?!" Potong Bella cepat saat Alexa sudah datang dengan pakaian yang lebih santai dan sebungkus permen karet varian blueberry di tangan.

"Udah gue bilang jalan-jalan," Sahut Alexa sembari duduk di samping Bella, bersiap mengunyah permen karetnya.

"Ya kemanaa ogeebb! Sama Leo? Tumben amat,"

"Kepo banget sih," Sinis Alexa.

Sontak Bella memanyunkan bibir, memasang wajah sedih. "Jahat banget ga bilang ke gue,"

"Emang lo nyokap gue?"

Bella mengangkat kedua tangannya ke udara, menyerah. Tak ingin lagi larut dalam perdebatan dengan Alexa.

Sadar Bella terdiam akibat pertanyaannya barusan, Alexa menghela nafas pelan dan mengacak gemas puncak kepala Bella.

"Gue abis beli persiapan buat besok,"

"Hah?!" Sahut Bella tak santai. "Emang mo kemana lo?"

Alexa berdecak sebal dan meraih ponsel milik Bella yang tergeletak begitu saja di kasurnya.

"Idupin data, buka grup, baca." Titah Alexa yang membuat Bella langsung melakukannya.

"WANJAYYY BESOK?!" Kejut Bella kemudian menatap jahil ke arah Alexa. "Pastii lo yaa yang nyaranin buat ke Desa Village?"

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang