Tak membalas, Alexa dengan sigap mengambil tas dan dompetnya dan hendak pergi ke rumahnya sekarang. Langkahnya begitu cepat hingga akhirnya harus terhenti karna panggilan masuk dari Leo.
"Halo?"
"Nantian ya, aku ada urusan."
"Aku sendiri kok,"
"Aku bisa jaga diri. Kamu duluan aja ke sana. Udah ya aku buru-buru, bye!"
Alexa langsung memutus panggilan dan bergegas menuju rumahnya tanpa memperdulikan apapun lagi.
Maaf. Aku memang bahagia bersamamu, tapi bahagiaku tak selalu tentang kamu.
***
Hanya dengan melihat ekspresinya saja, semua orang yakin kalau Leo tengah menahan rasa khawatir dan kecewa secara bersamaan.
Tepat pukul 3 siang, mereka sudah berkumpul di markas. Bella dijemput Clara, Benu seperti biasa menumpang bersama Joko sedangkan Leo dan Brian datang sendiri mengendarai motornya.
Mereka tidak mengerti, mengapa akhir-akhir ini Leo terkesan posesif terhadap Alexa? Sikapnya terlalu memaksakan kehendak meskipun tak secara terang-terangan.
"Apa katanya?" Tanya Bella memberanikan diri untuk memecah keheningan di tengah ruangan yang luas ini.
Sejak tadi semua hanya diam, menunggu ada yang mengeluarkan suara usai Leo menelpon Alexa.
Sebelumnya, laki-laki itu sudah mengirim pesan pada Alexa namun tak kunjung mendapat balasan. Jangankan dibalas, dibaca saja tidak. Dan hal itu membuat pikiran negatif Leo semakin meraja lela.
"Ada urusan." Sahut Leo datar lantas memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.
Laki-laki itu beranjak meninggalkan semua temannya dan menghilang dari balik pintu. Mungkin Leo ingin sendiri saat ini.
Joko menatap sekelilingnya yang masih memasang raut khawatir. Sejujurnya tidak ada yang ingin situasi ini terjadi. Semenjak double date, sikap Leo sedikit berubah.
"Gue rasa ini salah lo, Ben." Ujar Joko enteng.
Benu yang tengah mengacak pelan rambutnya sontak menghentikan aktivitasnya, "kok jadi gue?!"
"Omongan lo kemarin terlalu frontal jir!" Sahut Joko sembari memperbaik posisi duduknya agar lebih nyaman.
"Gue gaada maksud astajimm!"
"Mungkin Leo lagi ada masalah, makanya sikap dia kayak beda gitu," Sahut Bella berusaha menenangkan kedua sahabat itu, "dia kalo ada apa-apa biasanya emang suka sendiri atau kadang tiba-tiba jutek kayak tadi," sambungnya.
Semua temannya hanya mengangguk sebagai respon. Benu langsung tersenyum begitu menyadari sesuatu. Ia duduk mendekati Bella yang berusaha terlihat tenang, padahal hatinya merasa gusar.
"Lo gamau ya liat gue sama Joko berantem?" Tanya Benu diselingi senyuman sembari menaik-turunkan kedua alisnya.
Bella bergidik lantas menjauhkan dirinya dari Benu, "idih! Pede amat lo! Situasi kaya gini ditambah kalian berantem kan gak lucu!"
"Kalian berantem itu yang lucu," Sahut Clara yang tengah memakan kripik kentang kesukaannya sembari bersandar manja di bahu Brian yang juga melingkarkan tangannya di bahu Clara.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Teen Fiction17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...