Ujian Biologi sudah berakhir 5 menit yang lalu. Tapi Clara masih saja ngedumbel bahkan sesekali menghentakkan kakinya, kesal.
Saat ini Alexa, Bella juga Clara beriringan menuju kantin. Tentu saja ujian hari ini menguras energi jiwa dan raga.
"Masakk guee uda belajar mati-matiann, megadangg, gak chattingan sama Brian, yang gue pelajarin kagaa sama kayak soal?!"
Bella berusaha menahan tawanya agar tidak menggelegar. Bisa-bisa dahinya menjadi sasaran empuk Alexa yang berada di sisi kanannya.
"Emang lo pelajarin apa?"
"Banyakan ulang materi kelas 10, sih. Kayak Keanekaragaman itu terus organ-organ--"
"Ada kok keluar itu," Sahut Alexa santai sembari mengunyah permen karet varian mint.
"Tapi banyakan hereditas sama genetika itu deh kayaknya. Seinget gue di soal lumayan muncul itu,"
"Nahh iyaa, Bell. Tadi gue sempet nemu soal, 'kemungkinan buta warna pada anak perempuan hasil perkawinan antara istri buta warna dan suami normal adalah?' ya kan guee mana pedulii. Dikira gue gabud banget apa sampe ngurus gituan? "
Bella terkekeh, "yang nikah siapa yang ribet siapa yak?"
"100% tuh." Sahut Alexa membuat Bella dan Clara kompak menoleh ke arahnya.
"Seriusan?" Kompak mereka.
Alexa mengangguk, Bella dan Clara bersorak gembira.
"Anjiirrrr hasil capcipcup manjur jugak!"
"Bener deh kayaknya kata orang, orang beruntung kalah sama orang pinter,"
"Iyaoo! Tadi gue sempet minta contekan sama si Alif, dia jawabnya 50% dong," Ucap Clara kembali berbinar.
Alexa hanya menggeleng pelan. Memang, di kelas setelah dirinya ada Alif, juara 2 di kelas. Tapi Alexa yakin, meskipun terlihat polos, Alif tidak akan memberikan jawaban semudah itu pada orang lain apalagi saat ujian. Bisa saja laki-laki itu memberi jawaban yang salah.
"Gosah bahas gituan lagi deh, mending makan." Ucap Alexa saat mereka sampai di kantin.
Clara langsung mengedarkan pandangan, mencari meja kosong untuk mereka. Bukannya menemukan yang dicari, malah Benu sedang menatap ke arahnya seperti memberi kode.
"Lo kenapa, Ra?" Tanya Bella melihat wajah aneh Clara lalu mengikuti arah pandangannya.
Bella yang merasa diabaikan langsung menepuk punggung Clara keras.
"WOI!" Teriaknya tepat di telinga kanan Clara hingga membuatnya sedikit terperanjat.
Clara mengusap telinganya, sedikit mendengung, "Ih paan sih, Bell?!"
"Ngapain mukak lo kayak gitu ke Benu?"
Alexa sudah duduk anteng di meja yang kebetulan baru saja kosong sembari menikmati baksonya lalu menonton perdebatan kecil kedua sahabatnya.
"Lah emang ngapa? Salah?"
"Lah iyalah! Noh di sana juga ada Brian! Nanti dia mikir macem-macem ke lo? Gimana? Nanti kita juga yang repot ngibur lo, ya gak, Al? Al?" Ucap Bella lalu menoleh ke kanan dan kiri, mencari Alexa yang tiba-tiba menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Fiksi Remaja17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...