#NakalBerkelas LIII

77 16 1
                                    

Alexa keluar lebih dulu dari mobil, sesuai perkataan Riana. Jujur saja, Alexa bahagia karena bisa dekat dengan Riana. Mungkin ini awal yang baik, pikir Alexa.

Riana yang kini berada di sisi kanannya tersenyum lalu menggenggam tangan Alexa, mengajaknya masuk ke dalam supermarket bersama.

"Ayok, Al." Ajak Riana yang dibalas anggukan dan senyum hangatnya.

"Ayok, bundaa!"

***

Di ruangan yang sepi ini, hanya terdengar helaan nafas dari seorang Leonardo Alaska. Laki-laki itu mendongak, menatap langit malam yang begitu cerah. Senyum miring tercetak jelas di wajahnya. Ia merasa sangat bodoh saat ini.

Mengacak asal rambutnya, Leo berjalan mendekati laci yang berdebu itu. Tangannya bergerak untuk membuka laci dan mengambil pigura yang menampilkan dua anak kecil saling merangkul sembari tersenyum ke arah kamera.

Ya, dua anak kecil itu adalah dirinya dan Bella.

Tangannya kembali bergerak mengambil sebuah buku bersampul coklat yang ditempel potongan foto. Leo mulai membuka buku tersebut dan membaca kalimat yang tertulis di dalamnya.

"Ini buku buat lele bodo yang takut nyamuk wlekk"

Leo terkekeh pelan membaca kalimat yang ditulis kurang rapi itu. Pandangannya terus membaca kalimat demi kalimat hingga terhenti di salah satu halaman yang berisi foto keluarganya dan Bella.

"Katanya kalo sahabatan dari kecil bisa jadi pasangan idup loohhh, percaya gak?"

Leo menutup buku itu kasar lalu melemparnya. Entah mengapa ia merasa sesak. Seperti ada yang mengganjal hatinya. Bahkan laki-laki itu kini terlihat menahan air matanya yang hendak menerobos keluar.

Leo menghela nafas pelan lalu kembali menatap pigura tadi dengan datar. Tiba-tiba ucapan Benu terngiang di kedua telinganya. Laki-laki itu tertawa hambar bersamaan dengan jatuhnya air mata yang sedari tadi ia tahan.

"Beneran bodoh ya gue? Waktu gue udah terlalu banyak buat bilang ke bunda. Tapi, gue malah buang semua waktu itu dengan sia-sia." Monolognya lalu melempar pigura yang ia pegang kemudian mengusap kasar wajahnya.

"Bancii lo, Leo! BANCII!!" Ucapnya sembari meninju tembok di hadapannya hingga darah segar mulai mengalir dari kepalan tangannya.

***

Alexa mendorong troli dan mengambil beberapa sayuran di hadapannya. Melihat Riana mengambil beberapa protein membuat Alexa tersenyum kecil.

"Bundaa," Panggil Alexa yang membuat Riana menoleh.

"Iya sayang?"

"Bunda mau bikin i am goring?"

Awalnya Riana mengernyit, memahami maksud Alexa. Namun, detik berikutnya wanita itu tertawa pelan dan mengangguk.

"Iya, Al. Minggu ini bunda mau masak yang simple aja biar Adri ga rewel," Ucap Riana sembari memasukkan beberapa potong ayam ke dalam troli.

"Emang Adri suka makan apa, bun?" Tanya Alexa sembari memilih sayur.

"Benernya nih, Adri gampang kalo soal makanan." Ucap Riana sembari memilih bumbu masakan diantara rak bersama Alexa di sisinya, "Cuman dia gak terlalu suka kalo bunda yang ribet bikin makanannya,"

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang