#NakalBerkelas LXIV

113 19 3
                                    

Entah mengapa langkahnya menuntun Leo menuju lantai atas. Promnite sudah berakhir sejak 10 menit yang lalu, tapi Leo belum melihat Alexa.

Karena tak ingin semua orang khawatir, Leo menyuruh sahabat juga pasangan mereka pulang lebih dulu. Sebenarnya, tadi Bella sudah ingin meminta bantuan pada staff hotel. Namun, Leo menolaknya. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki itu.

Langkahnya begitu mantap hingga akhirnya Leo berhenti di depan kamar yang pintunya sedikit terbuka.

Hatinya berkata, ia harus masuk ke dalam. Leo mengumpulkan sisa tenaganya lalu hendak masuk. Namun, pergerakannya terhenti ketika tangan seseorang memegang pundaknya hingga membuat tubuhnya berbalik.

"Jangan masuk kamar orang." Ucapnya begitu datar.

Leo hanya diam. Laki-laki itu menatap wanita di hadapannya tak kalah dingin. Leo menjauhkan tangan wanita itu dari pundaknya.

"Gak usah ngatur gue." Ucap Leo lalu berbalik.

Namun, lagi-lagi pergerakannya terhenti saat wanita itu meneriakinya.

"Cowok macam apa sih lo?! Punya otak gak sih?!" Ucapnya, kentara menahan amarah dalam diri.

Sontak Leo menoleh dengan tatapan tajamnya. Tanpa sadar kedua tangannya mengepal kuat. Sebisa mungkin ia menahan semua emosinya.

"Sumpah! Gue nyesel pernah suka bahkan gila karna cowok kayak lo!" Ucapnya lalu melengos dengan senyum miring di wajahnya.

Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap nyalang ke arah Leo, dari ujung kaki hingga ujung kepala kemudian berdecih.

"Alexa kurang apa sih? Dia cantik, pinter dan terima lo apa adanya! Dia tulus cinta sama lo! Tapi, apa balasan lo?" Wanita itu kembali berdecih, "lo dengerin gue baik-baik. Gue memang pernah ingin lo jadi milik gue, bahkan mastiin lo bakal jadi milik gue. Tapi, semenjak gue sadar kalo lo lebih brengsek dari Sila, lo pikir Alexa pantas bersanding sama lo, Leonardo Alaska?"

Hampir saja Leo menampar wajah wanita di hadapannya ini. Kedua netranya menatap tajam dan nafasnya mulai memburu. Kali ini, ia tidak ingin direndahkan lagi. Masalahnya, wanita ini tidak tahu apapun tentang hubungannya dan Alexa.

"APA URUSAN LO ANJING?! LO PIKIR LO SIAPA?!"

"GUE SODARANYA ALEXA!" Bentaknya tepat di depan wajah Leo.

Sontak Leo diam. Leo tak percaya semua ini. Ia yakin, ini pasti salah satu akal-akalan agar dirinya teperdaya. Detik kemudian, Leo tersenyum sinis.

"Lo pikir gue percaya sama cewek murahan kayak lo?" Ucap Leo yang membuat wanita itu mati-matian menahan emosinya.

"Gue gak minta lo percaya. Gue memang murahan. Tapi, gue bukan pengecut dan si brengsek yang tega bohongi pacarnya sendiri." Ucapnya begitu tegas

"Oh ya, satu lagi yang harus lo inget." Ucapnya lalu mendekati Leo hingga tak ada lagi jarak di antara mereka, "gue, Kaila Dalova. Meski gue sama Alexa bukan saudara kandung, kita masih dalam ikatan keluarga. Dan, ya. Gue tau semua tentang Alexa, bahkan hubungan toxic yang dia pertahankan sama lo."

***

Alunan lagu 34+35 menemani kedua insan ini. Alexa yang mengalungkan kedua tangannya di leher Sila membuat laki-laki itu tak berhenti memuji dalam hati paras Alexa yang benar-benar sempurna.

Alexa melempar senyum pada Sila yang mengusap lembut pipinya, tanpa menyadari tatapan sepasang insan itu.

Leo tersenyum sinis. Kedua netranya memanas dan tangannya terkepal kuat. Melihat Alexa begitu dekat dengan Sila membuat hatinya berkecamuk. Pertanyaan yang mulai memenuhi benaknya membuat Leo sesak. Laki-laki itu tertawa pelan, terdengar begitu menyakitkan.

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang