Saat ujian berlangsung, suasana kelas sangat tenang. Tak ada satupun yang berani membuat kegaduhan. Bahkan semua siswa/i tidak terlihat mencurigakan. Bagi Pak Budi -pengawas ruangan hari ini-, hal ini adalah sesuatu yang langka dan kurang bisa dipercaya, mengingat kelas MIPA XII 3 rata-rata penghuninya sedikit geser.
"Baik, waktu kalian tinggal 15 menit lagi. Selesai tidak selesai, semua harus sudah mengumpul di atas meja saya!" Ucap Pak Budi tegas setelah melirik jam di pergelangan tangan kirinya sembari berjalan, mengawasi muridnya.
Leo sudah selesai menjawab sejak 5 menit yang lalu kembali mengecek jawabannya, entah keberapa kali. Ia sangat yakin hasil ujian kali ini akan memuaskan.
Selesai mengecek, Leo mencoret sisa kertas orak-orek untuk menghilangkan rasa bosan.
Gerakan tangannya menghasilkan sketsa manis seorang Alexa Adriana yang tengah tersenyum. Hatinya kembali menghangat jika teringat senyum juga tawa gadis yang dulu ingin ia hindari karena cap bad dalam dirinya.
"Silahkan kalian kumpul lembar jawaban sekarang!" Ujar Pak Budi membuyarkan lamunan Leo lalu ia beranjak untuk mengumpul jawabannya.
***
Hari ini hanya 2 mata pelajaran yang di ujiankan. Matematika dan Bahasa Indonesia.
Helaan nafas lega terdengar di seluruh penjuru kelas MIPA XII 1 setelah mereka mengumpul lembar jawaban.
"Baik anak-anak, silahkan kalian bersiap untuk pulang. Ingat berdoa terlebih dahulu kemudian matikan ac dan kunci pintu kelas. Pengurus kelas tolong di handle ya," Titah Bu Rika selaku pengawas hari ini sebelum meninggalkan kelas.
"Baik, buk!"
"Ehh, Bell gimana pas balik ke rumah?" Tanya Clara yang sudah siap untuk pulang.
Alexa yang baru selesai berdoa membuka bungkus permen karet varian strawberry. Ia juga ingin mendengar respon Bella yang terlihat fokus mengemas barang-barangnya.
"Hooh, gimana ortu?"
Bella menatap kedua sahabatnya bergantian lalu menggendong tas, hendak keluar kelas.
"Ehh! Ditanyain malah mo pergi!" Ujar Clara menarik lengan Bella agar diam di tempat.
Rasa kesal pada sahabat memang tidak bisa berlangsung lama. Dan hal inilah yang dirasakan Bella. Ia memutar tubuh dan melihat kembali kedua sahabatnya. Sudah meninggalkannya di kantin, ia harus membawa buku Clara yang banyak bin tebal, sekarang mereka mencegahnya untuk pulang.
"Ya gak gimana-gimana," Ucap Bella membuat Clara memutar bola matanya malas sedangkan Alexa hanya bersidekap.
"Lo serius bakal dijodohin?" Tanya Alexa to the point.
Mengingat kelas hampir sepi, Alexa jadi sedikit leluasa bicara dengan sahabatnya ini.
"Woi kalian matiin ac sama kunci kelas ya! Tuh kunci di meja guru!" Ujar Wahid, salah seorang pengurus kelas ke arah bangku Alexa sebelum meninggalkan kelas.
Clara langsung mengiyakan dan menyuruh yang lainnya cepat keluar dengan alasan dia akan mengunci kelas.
Bella terkekeh melihat Clara lalu menggeleng pelan untuk menanggapi pertanyaan Alexa.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Teen Fiction17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...