Ketika gadis itu menyiapkan sarapan, ia merasa waktu begitu cepat berlalu. Di hari terakhir ujian, Alexa harus bisa fokus agar hasilnya memuaskan.
Setidaknya, ada hal yang bisa ia banggakan di hari tua nanti.
Usai menghabiskan roti bakarnya, Alexa meletakkan piring dan gelasnya di wastafel begitu saja. Tidak ada waktu untuk mencucinya, gadis itu terburu-buru berangkat ke sekolah karena waktunya tak banyak.
Sial. Harusnya kemarin dia tidak nonton drakor rekomendasi Clara.
***
Niatnya hari ini adalah menemui Alexa dan menceritakan tentang pemotretan. Sejak pagi, senyumnya bahkan tak kunjung hilang ketika ia membayangkan wajah Alexa yang tersenyum padanya. Leo memang selalu positive thinking.
Mempercepat langkahnya, Leo yakin Alexa pasti sudah di kelas dan sedang belajar. Saat menengok ke dalam kelas, laki-laki itu tak menemukan Alexa. Melangkah memasuki kelas, Leo mendekati Bella yang terlihat fokus mencatat dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya.
Bella yang menyadari kehadiran seseorang lantas mendongak, mendapati Leo hendak menarik earphonenya. Spontan Bella memukul tangan Leo hingga laki-laki itu meringis.
"Gila lo!" Seru Leo.
"Abis jahil sih lo!" Sungut Bella.
Tak menjawab, Leo duduk di hadapan Bella sembari menatap ke arah pintu. Tentu hal itu membuat Bella mengernyit.
"Ngapain lo ke sini?" Tanya Bella sembari memasukkan earphonenya ke dalam tas.
"Cari Al. Dia belum dateng?"
"Belum."
Leo mengangguk lalu melihat Clara dan Brian yang terpisah di depan kelas. Seketika laki-laki itu beranjak menemui Clara.
"Ra, lo ketemu Al gak?" Tanya Leo membuat Clara terkejut bukan main.
"Hih setan lo!"
Leo memutar kedua netranya malas, memilih menunggu Clara menjawab pertanyaannya.
"Enggak. Gue kira lo jemput dia, kan lumayan jaraknya ke skull,"
"Lumayan?"
Clara mengangguk, "iya. Kan Desa Village ke skull lumayan."
"Desa Village?" Tanya Leo, lagi. Laki-laki itu tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya.
Clara mendesah lelah, "lo nih pacar apaan sih? Alexa itu sekarang tinggal di Desa Village. Kalo lo memang pacar yang ideal, lo bakal selalu hubungi dia, cari tau bagaimana keadaannya dan terbuka sama dia." Ungkap Clara lalu berjalan melewati Leo begitu saja.
Leo terpaku di tempatnya. Ternyata, sejak kemarin ia tak bisa menemui Alexa karena gadisnya tinggal di Desa Village? Apakah Alexa benar-benar menghindar darinya?
***
Sebenarnya, dari kejauhan Alexa melihat sosok itu. Sosok yang membuatnya bahagia dan terluka di waktu yang sama. Meski ia merindukan tutur dan perlakuannya, Alexa masih belum siap bertemu dengannya.
Hatinya.. masih terlalu hancur untuk menatap kedua mata indah Leo.
Alexa mengintip dari tembok dekat kelasnya untuk memastikan apakah Leo sudah pergi atau belum. Setelah dirasa laki-laki itu meninggalkan kelas, Alexa menghela nafas pelan lalu bergegas masuk kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/236201505-288-k240657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Teen Fiction17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...