#NakalBerkelas VII

632 70 3
                                    

Hari ini mungkin hari yang sangat menyebalkan bagi Clara. Bagaimana tidak? Setelah gagal menghabiskan malam minggu bersama Brian, hari ini bahkan Brian tidak menghubunginya sama sekali.

Ingin rasanya Clara melampiaskan semua kekesalannya di grup CiwCiw aw. Namun ia tahu respon apa yang akan di dapat dari para sahabat abnormalnya itu. Jadi, ia memutuskan untuk menghabiskan hari minggu ini dengan rebahan.

"Araa, buka pintunya, Nak. Ibu sudah buatkan sop untuk kamu," Terdengar suara lembut dari balik pintu kamar Clara.

Sadar tidak mendapat respon dari sang anak, Yanti pun -ibu Clara- memasuki kamar dan mendapati Clara yang belum beranjak dari kasurnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi.

"Kamu ini berdosa banget. Kenapa anak-anak jaman sekarang begitu malas? Apa mereka tidak memikirkan masa depan? Apa mereka tidak punya tujuan hidup? Kenapa mereka--"

"Bu." Ucap Clara yang berusaha tenang mendengar ibunya mengomel di pagi hari. Membuat moodnya semakin berantakan saja.

"Kenapa para ibu sangat suka mengomel di pagi hari?" Tanya Clara yang membalikkan omelan sang ibu.

"Ya karna punya anak sejenis kamu nih. Jam segini belum bangun, kamar berantakan, tissu di mana-mana, laptop dibiarin idup,"

"Bu, Clara capek." Sahut Clara sembari kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal yang hangat.

Yanti hanya menghela nafas dan melihat jendela kamar Clara yang belum terbuka. Terlintas ide yang brilian di benak Yanti. Dengan senyum iblis andalan ibu-ibu, Yanti beranjak dari kasur Clara dan mengambil semua keperluan.

***

Tawa seorang gadis menggelegar dalam kos tersebut. Ia tidak habis pikir dengan apa yang sahabatnya terima di pagi hari yang indah ini.

"Hm. Bagus. Ketawa aja lo sepuasnya. Gaada kasiannya dikit ke gue,"

"Habisnya emak lo unik banget tau ga. Lo juga ternyata kebo banget,"

Clara kembali memanyunkan wajahnya dan menatap Alexa yang sama sekali tidak bereskpresi apapun bahkan setelah Clara mengeluarkan seluruh kekesalannya.

"Kok lo ga respon cerita guee sih, Al??"

Alexa mengardikkan bahunya dan beranjak menuju kamar mandi.

"Ngeselin ih si Al," Ucap Clara lirih. Wajar saja, diantara mereka bertiga, Clara tipikal gadis yang cukup sensitif. Tapi sedikit tahan banting semenjak berteman dengan Alexa dan Bella. Tapi tetap saja, sisi sensitifnya masih melekat pada dirinya.

"Kek gatau Alexa aja lo. Gue yakin, dia juga kasian sama lo. Tapi--"

"Apaann??" Sahut Clara cepat.

"Dalam hati!" Ujar Bella kemudian tawanya kembali menggelegar.

Melihat hal itu, Clara lantas menjernihkan pikirannya dengan membuka sosmed daripada melayani sikap kedua sahabat abnormalnya ini.

"Eh-eh, Bell. Lihat deh, keknya kalo kita bertiga hunting ke sini bakalan seru ya?" Ujar Clara yang membuat Bella tertarik melihat sesuatu yang Clara maksud.

Ekspresi Bella sesaat tidak bisa diartikan dan berubah serius yang membuat Clara tidak mengerti.

"Ngapa? Jelek kah?"

BAD SMARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang