Sesungguhnya, Leo tak ingin menyakiti Alexa. Namun, ini satu-satunya cara agar Alexa mau terbuka dengan diri sendiri dan berhenti menyiksa diri.
"As u wish dear."
Alexa mengeratkan dekapannya pada Leo, menyalurkan segala rindu yang selama ini ia kubur. Tak ingin Leo pergi darinya, bahkan sedetik saja.
"Leo goblok. Kenapa nikahnya sama Bella kalo aku masih cinta sama kamu?" Ucap Alexa, merancau.
Leo hanya mendengarkan semua ucapan Alexa sembari mengusap pelan rambut gadis itu.
"Hidup ini gak adil tau buat aku. Pas aku kecil, ibu aku diambil Tuhan. Sekarang, pacar aku diambil Bella." Ucap Alexa lalu mendongak menatap Leo. "Kasian ya aku," lanjutnya lalu terkekeh pelan dan kembali membenamkan wajahnya di dada bidang Leo.
"Aku di sini, gak diambil siapa-siapa."
"Leo sayang Alexa?" Tanya Alexa dengan nada manjanya.
Sejujurnya, Leo hampir hilang kendali atas perbuatan Alexa saat ini. Gadis itu terlampau manja hingga membuat Leo sangat gemas padanya.
"Sayang."
"Leo cinta sama Alexa?"
"Sangat."
"Kenapa sakiti dia? Kenapa gak tolak perjodohan itu? Kenapa gak berani perjuangin cintamu? Apa karna bunda?"
Diam. Leo tak tahu harus menjawab apa. Bahkan dalam hatinya, ia sama sekali tak berontak.
"Hm? Kok diem? Aku tau, aku nakal, liar, gak kayak Bella yang ada attitudenya. Tapi kan aku bisa belajar jadi lebih baik." Ucap Alexa tanpa sadar telah membasahi baju Leo. "Apa jangan-jangan bunda marah sama aku gara-gara jalang itu selingkuh sama ayahmu? Kok aku juga kena sih, Leo?"
"Leo jangan tinggalin aku. Kalo kamu sama Bella, aku bisa apa? Kalo kamu sama Bella, nanti aku gimana? Aku sayang sama Leo, aku cinta sama Leo." Ucap Alexa diselingi tawa meski kini wajahnya berlinang air mata.
Leo merasakan detak jantung Alexa berpacu lebih cepat dalam dekapannya. Ia juga merasakan sakit yang tak mampu Alexa utarakan. Perlahan, ia mengarahkan wajah Alexa dengan kedua tangannya agar menatapnya.
Sembari mengusap sisa air mata Alexa, Leo tersenyum manis menatap gadisnya yang seperti anak kecil ini.
"Believe me babe. I'm yours and you're mine. Perlukah aku tunjukan ucapanku malam ini?" Tanya Leo tepat di depan wajah Alexa dengan suara beratnya.
Seakan terhipnotis, Alexa tersenyum tipis lantas mengangguk.
"Yes. I need."
Tatapan mereka bertemu selama beberapa detik. Perlahan Leo mendekatkan wajahnya dan Alexa memejamkan kedua netranya. Kedua insan itu dapat merasakan hangatnya nafas mereka yang saling beradu.
Dengan lembut Leo mengecup benda kenyal itu dan mendiamkannya selama beberapa saat, menikmati momen yang membuat mereka lupa beban dunia.
Alexa menyambut Leo dengan suka cita sembari melingkarkan kedua tangannya di leher Leo, membiarkan kedua tangan Leo melingkar di pinggangnya.
Iris kedua insan itu bertabrakan. Mereka saling melempar senyum lalu kembali menghambur pelukan. Leo mengecup kening Alexa cukup lama yang membuat gadis itu mengalami takikardi.
Leo kembali mengarahkan wajah Alexa agar menatapnya dan kening mereka saling bertemu. Alexa terkekeh pelan sedangkan Leo hanya tersenyum melihat Alexa selepas ini.
"I love you. Just that."
"Love you too. Let me fuck your pain away."
Alexa mengangguk cepat usai mendengar ucapan Leo. Gadis itu ingin egois malam ini. Menjadikan Leo benar-benar miliknya. Dengan gerakan cepat, Alexa sudah berada di pangkuan Leo sembari melingkarkan kedua tangannya di leher Leo.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Fiksi Remaja17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...