Tepat saat Alexa baru meletakkan kue yang ia buat di atas meja, Bella dan Clara menyembulkan kepala dari pintu masuk.
"ALEXA ADRIANAAAA WE ARE HERE!" Pekik Clara, langsung masuk ke dalam ruang tengah sembari menenteng bawaannya yang cukup banyak.
Bella merasa malu lantas berjalan di belakang usai menutup pintu. Ia melangkah mendekati Alexa yang terkekeh melihat tingkah Clara.
"Sumpah ya, Al. Sanggup lo tinggal di rumah segede gaban gini sendiri." Ucap Clara yang sudah duduk manis di sofa sembari menaikkan satu kakinya. Serasa rumah sendiri.
"Mending gue tinggal di sini, nemenin lo. Gimana?"
"Elah! Yang ada lo ngancurin rumah orang!" Sahut Bella lalu melempar kunci mobil milik Clara, "nih kunci lo. Hampir aja lo tinggal di mobil."
"Oemjii tengkyuu babu," ucap Clara santai.
Bella melotot tak terima dikatai Clara. Lantas ia menyerahkan tas berisi makanan ringan pada Alexa.
"Nih, Al. Camilan buat kita nanti."
Alexa mengangguk menerimanya. Ia tersenyum tipis lalu menyuruh sahabatnya istirahat dan melakukan apapun yang mereka inginkan. Karena memang, Alexa tak ingin mereka merasa sungkan di sini.
"Gue juga udah bikinin kue tuh buat kalian. Oh ya, nanti kita makan bareng, udah gue masakin." Ucap Alexa lalu beranjak menuju dapur, menyimpan camilan yang dibawa Bella dan Clara.
"Tengkyuu, Al!" Ucap Bella dan Clara kompak.
Clara lebih dulu mengambil kue buatan Alexa dan memakannya. Kebetulan perutnya ingin diganjal. Melihat Bella yang kembali fokus dengan ponselnya, Clara menyenggol pelan lengan sahabatnya itu.
"Bel, lo jadi ceritain Benu gak?" Tanya Clara sembari memakan kuenya.
Bella hanya menoleh sekilas. Ia kembali fokus mengetik lalu meletakkan ponselnya di atas meja. Bella mengangguk sembari tersenyum kecil.
"Jadi. Tapi tunggu Al dulu,"
Sontak Clara menghentikan kegiatan makannya lalu segera beranjak yang membuat Bella bingung.
"Oii kemana lo?!" Teriak Bella saat Clara begitu cepat meninggalkannya
"PANGGIL ALEXA!"
***
Sebenarnya, Alexa tak mengerti dengan dunianya sendiri. Seperti kabar yang ia dapatkan dari Dita hari ini. Gadis kecil itu mengirim pesan tentang Tisa yang hanya diperiksa oleh petugas dan tidak terjerat hukuman. Namun, Dita pastikan ia bersama Tisa akan kembali ke Singapura besok pukul 5 pagi.
"Darrr!" Kejut Clara dari belakang, tapi tak berhasil.
Clara berdecak sembari mengintip yang dilakukan Alexa. Gadis itu terlalu fokus dengan ponselnya.
"Berani ngintip mata lo bintitan." Ucap Alexa datar lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.
Sontak Clara memundurkan langkahnya sembari memamerkan cengiran khasnya.
"Abis lo lama banget anjir! Gue kagetin juga ga kaget,"
"Sorry. Yuk ke depan."
Alexa mendahului Clara yang mengambil tissue di dapur. Langkahnya terhenti saat tak sengaja melihat Bella tertawa pelan dengan earphone yang tersumpal di kedua telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD SMART
Teen Fiction17+ Lika-liku kehidupan yang penuh kejutan gadis itu rasakan di masa pencarian jati diri. Gadis manis yang memiliki sikap bertolak belakang dengan parasnya. Bersama seorang laki-laki yang tak sanggup menentang semesta, akankah mereka selalu bersama...
