Makanan pun datang dan dengan segera Shani menerimanya. Lalu membawanya ke meja ruang tengah untuk makan bersama Gracia. Gracia dengan ceria mulai menyantapnya karena sudah lapar. Tapi berbeda dengan Shani yang masih enggan memakannya.
"Sayang kenapa?" Tanya Gracia dan Shani menggeleng
"Mau aku suapin?" Tanya Gracia lagi sambil mulai mengambil makanan Shani, Shani kembali menggeleng.
Kini Gracia kembali kehadapan Shani.
"Kamu kenapa sayang? Sini cerita sama aku." Ucap Gracia dan memandang dalam mata Shani.
Shani yang ditatap seperti itu menjadi gugup sendiri.
"A.... Aku takut, aku takut kak Gege kecewa sama aku. Aku seharian ini minta ini itu sama kak Gege dan kak Gege turutin semua, giliran kak Gege mau makan aja aku harus andelin orang lain, harusnya tadi sempetin belanja bahan makanan, tapi aku malah sama sekali kepikiran, malah asik ama apa yang aku minta. Aku jadi istri yang ngga baik buat ka...."
"Eh? Ssssttttt. Kok gitu ngomongnya sayang? Engga kok, aku nggak berpikiran kaya gitu. Kamu kan nggak tau bahan makanan udah abis, dan besok kita bisa beli. Kalau masalah kamu minta ini itu, aku turuti karena aku sayang sama kamu, aku nggak kecewa kalau kamu sekarang nggak bisa masak buat aku, karena kamu bisa masak lain waktu." Ucap Gracia dengan lembut.
"Tapi....."
"Sayang, udah jangan dipikirin, aku laper nih. Mungkin kamu sekarang nggak bisa bikin masakan buat aku, tapi kamu bisa kan bikin aku kenyang? Kamu suapin aku ya?" Pinta Gracia.
Akhirnya Shani mengangguk semangat, akhirnya mereka saling menyuapi sampai makanannya abis.
"Kak Gege masih lapar?" Tanya Shani.
"Udah kenyang kok sayang. Yuk siap-siap bobok." Ajak Gracia.
Mereka pun melakukan skincare rutinnya, sampai jeda 2 jam setelah mereka makanan, mereka baru merebahkan dirinya di kasur Shani. Seperti biasa Shani tidur dengan posisi ternyaman nya, ditambah usapan lembut oleh Gracia di kepalanya. Namun Gracia belum memejamkan matanya, ia memikirkan perkataan Shani.
"Shani ini dalam mode anak-anak, tapi kenapa insecure nya kumat seperti saat dia dewasa?" Tanya batin Gracia.
Pertanyaan itu hanya mengambang dipikirannya sampai akhirnya ia tak kuat menahan kantuk.
***
Seperti yang Gracia bilang, pagi ini mereka ke minimarket untuk membeli bahan makanan, dan bumbu dapur. Setelah selesai, Shani langsung menuju dapur, ia sangat bersemangat untuk memasak. Sebelumnya ia sudah bertanya pada Gracia tentang makanan untuk sarapannya, dan Gracia menjawab nasi goreng saja.
Saat Shani memasak, Gracia mencoba mengganggunya dengan memeluknya dari belakang, namun niatnya berhenti dengan wajah ceria Shani saat memasak, sepertinya ia menikmati apa yang ia lakukan. Saat semua bahan sudah masuk kedalam wajan dan diaduk, aroma gurih begitu terasa di hidung Gracia. Membuat air liurnya hampir menetes.
Shani yang sudah selesai memasak meletakkan nasi goreng itu di piring. Dan Gracia segera duduk di meja makan.
"Ini nasi goreng buat suami akuuu." Ucap Shani ceria, tak lupa dia menyimpan 1 porsi nasi goreng untuknya.
"Aduh, aku ke toilet dulu ya kak Gege." Ucap Shani segera ke toilet.
Belum sampai 10 menit Shani sudah kembali dari toilet, ia terkejut dengan piring Gracia yang sudah bersih.
"Sayaaaang." Rengek Gracia.
"Iya?" Tanya Shani.
"Nasi gorengnya ilang." Ucap Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)
RomanceKehidupan tidak bisa di prediksi, begitu juga dengan kisah percintaan GreShan. Selalu ada hal-hal menarik setiap harinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Penasaran dengan ceritanya? YA BACA MAKANYA!! FF pertama hasil kolaborasi dengan @dm_indra