Previous
Acara pun selesai membe-member pun pulang, kini tersisa staf, GreShan, venaluna, dan friesomi. Semuanya mengobrol tentang keluarga, Frieska dan Kinal terlihat seperti seorang ayah yanh memberi wejangan pada anaknya tentang pernikahan, pada akhirnya greShan menerima entah apa yang senior- seniornyanya ini lakukan, namun sejak perbincangan selesai mata shani tak lepas dari kaluna.
"Ci, kamu liatin apa?" Tanya Gracia.
"Ge, aku pengen...." Shani menggantungkan kalimatnya dan membawa tangan Gracia menuju perutnya.
"Punya anak." Lanjut Shani polos.
---
Gracia tidak memukul perut Shani tapi mencubit perut Shani, walau tak terlalu keras itu cukup membuat Shani mengaduh kesakitan. Shani mengusap-usap perutnya yang baru saja kena cubitan maut Gracia.
"Kok dicubit sih Gee." Shani cemberut.
"Lagian kamu ini ya, nikah aja belum minta anak. Mohon ya udah 22 tahun mesumnya kurangin dikit." Kesal Gracia.
"Ya kan emang pengen punya anak. Kan lucu gitu." Shani melihat kaluna yang tertawa dalam gendongan Ve.
Gracia sepertinya punya ide.
"Cici pengen punya anak?" Tanya Gracia sambil tersenyum penuh arti.
"Iya lah, udah tau pake tanya." Shani masih kesal.
"Ya udah sini ikut aku." Gracia menarik tangan Shani menuju ke arah Ve.
"Mamiii Veee." Panggil Gracia riang.
"Kenapa Ge?" Tanya Ve.
"Ci Shani minggir bentar." Gracia mendorong Shani agak menjauh.
Terlihat jelas Gracia sedang membisikkan sesuatu ke telinga Ve. Setelahnya terlihat Ve menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Shani, sini sayang." Panggil Ve lembut.
Shani mendekat dengan wajah ingin tau apa yang tadi dibisikkan Gracia.
"Tadi esge bilang kamu mau punya anak? Bener gitu?" Tanya Ve.
Shani mengangguk cepat. Wajahnya berbinar.
"Pengen dapet anak dari Gracia?" Ve tersenyum.
Shani mengangguk lagi.
"Yakin Shani?" Tanya Ve lagi.
Lagi-lagi Shani hanya mengangguk.
"Oke kalau gitu. Nih Gre." Ve memindahkan kaluna dari gendongannya ke gendongan Gracia.
"Kasih ke Shani." Titah Ve ke Gracia.
"Gendong nih ci." Gracia menyerahkan kaluna ke Shani.
Shani menggendong kaluna yang diam saja dengan banyak pertanyaan di otaknya.
"Terus apa?" Tanya Shani.
"Kamu pengen punya anak? Ya itu kaluna jadi anak kamu selama beberapa jam sampe nanti Kinal selesai istirahat." Ve menunjuk Kinal yang sedang duduk di pojokan sambil main hp.
"Dapet anak dari Gracia. Ya itu tadi kamu dapet kaluna dari tangan Gracia. Masalah selesai kan?" Ve tersenyum.
"Astagfirullah, bukan gini caranya mamii." Rengek Shani.
"Kagak pantes Shan udah 22 tahun masih ngerengek kek bocil gitu." Sahut Beby yang ternyata menonton sedari tadi.
"Udah terima aja ci." Gracia menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)
RomanceKehidupan tidak bisa di prediksi, begitu juga dengan kisah percintaan GreShan. Selalu ada hal-hal menarik setiap harinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Penasaran dengan ceritanya? YA BACA MAKANYA!! FF pertama hasil kolaborasi dengan @dm_indra