Empat

8.5K 580 38
                                    

Jika biasanya Gracia yang berada dalam pelukan Shani, maka keadaan berubah sekarang. Shani lah yang selalu berada dalam pelukan kakak (?) kesayangannya.

Pagi-pagi Gracia bangun lebih dulu seperti biasanya. Dengan iseng Gracia mengganggu Shani yang masih nyaman dalam alam mimpi.

"Ci Shani." Panggil Gracia sambil menusuk-nusuk pipi Shani dengan jarinya.

"Cici." Tangan Gracia beralih menggoda hidung Shani.

"Kak Gege, tangan." Shani menyingkirkan tangan Gracia dari wajahnya.

"Bangun, ibadah dulu." Ucap Gracia.

Shani membuka matanya perlahan. Dia tersenyum perlahan melihat wajah Gracia. Tangan Shani bergerak menunjuk pipinya sendiri.

"Morning kiss." Pinta Shani.

"Sholat dulu, nanti aku kasih." Mendengar itu Shani langsung beranjak untuk mengambil air wudhu.

Gracia keluar dari kamar melihat Shani sedang sholat dengan khusyuk. Shani selesai sholat berniat menghampiri Gracia.

"Eh kak Gege kemana ya?" Tanya Shani dalam hati.

Shani keluar dari kamar untuk menuju dapur. Di sana dia melihat Gracia sedang membantu mamanya memasak. Shani berjalan ke arah Gracia lalu memeluknya dari belakang.

"Kak Gege, belum morning kiss." Bisik Shani.

"Nanti ya, ada mama." Gracia tersenyum.

Shani langsung mengerucutkan bibirnya tanda ngambek. Gracia membohongi dirinya.

"Duduk sana."

Shani berjalan sambil menghentakkan kakinya tanda kesal. Saat Shani duduk di meja makan dengan wajah cemberutnya, Gracia menghampiri dengan membawa makanan untuk sarapan hari ini. Gracia tersenyum melihat Shani yang cemberut.

"Pagi-pagi udah cemberut aja." Goda Gracia.

"Biarin." Balas Shani cuek.

Gracia kembali tersenyum dan berjalan ke belakang Shani, lalu dia mencium pipi Shani, kiri dan kanan.

"Itu morning kiss buat kamu, maaf ya aku harus bantu mama dulu." Gracia mengacak rambut Shani.

Shani langsung tersenyum senang mendapatkan apa yang dia inginkan. Wajah yang tadi cemberut kini berubah ceria.

"Makasih kak Gege." Shani tersenyum.

"Sama-sama, makan sini. Kak Gege suapin." Shani kembali mengangguk senang.

Selama makan Shani tidak berhenti tersenyum. Gracia yang melihatnya jadi terkekeh.

"Senyum terus, nanti kering tuh gigi." Canda Gracia.

"Gak papa, toh senyumnya ke kak Gracia aja."

Mama Gracia yang sebenarnya dari tadi memperhatikan mereka ikut menggeleng pelan tidak paham dengan kelakuan Shani. Dia terlalu manja untuk ukuran orang seumurannya.

"Hmmmmm gombal aja terus". Ucap Gracia sambil mencubit hidung Shani.

"Aku gak gombal, emang iya gini." Ucap Shani.

Mama Gracia pun yg mendengar itu mengiyakan kan ucapan Shani, memang benar, senyuman itu hanya untuk Gracia, senyum yg berbeda dari senyum biasa Shani kepada siapapun termasuk pada keluarga Shani.

Setelah makan-makan selesai, Shani menuju kamar Gracia terlebih dahulu untuk membereskan barang-barangnya, sedangkan Gracia pergi ke dapur untuk membersihkan bekas makannya.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang