Lima puluh Dua

3.1K 196 18
                                    

Shani tidak tau kemana Gracia akan mengajaknya pergi. Yang jelas Gracia hanya meminta dirinya untuk memakai pakaian yang simple dan membuat mereka mudah bergerak.

Tempat pertama, Gracia mengajak Shani ke mall untuk nonton dan main timezone. Shani meminta untuk menonton film action dan Gracia menurutinya. Hari ini adalah milik Shani, Gracia hanya akan menemani dan mengarahkan.

Sepanjang film diputar Shani menyandarkan kepalanya dengan nyaman di pundak Gracia. Tangan Gracia mengusap-usap kepalanya dan sesekali Gracia mengecup pucuk kepala Shani. Bahkan Shani tidak bisa berhenti untuk tersenyum dengan perlakuan Gracia yang sangat lembut.

"Habis ini kemana?" Tanya Shani saat mereka keluar dari bioskop.

"Mau main?" Garcia bertanya balik.

"Mau!!" Jawab Shani antusias.

Gracia menggandeng tangan Shani menuju ke timezone. Gracia lebih dulu mengisi saldo kartunya lalu mengajak Shani untuk main sepuasnya. Banyak yang Shani mainkan, mulai dari basket,dance sampai capit boneka. Walaupun mereka tidak bisa mendapatkan satu boneka pun karena Shani ataupun Gracia sama-sama gagal ketika mencoba. Tapi Shani tidak masalah, karena perjanjiannya adalah jika Gracia kalah, maka Gracia harus mengecup pipi Shani.

"Capek?" Tanya Gracia.

"Lumayan, tapi seneng." Jawab Shani.

"Aku beliin boba ya." Ucap Gracia.

"Ih mau." Jawab Shani senang.

"Tunggu sini aja biar kamu nggak capek." Gracia mengecup sekilas kening Shani lalu berjalan untuk membeli boba.

Shani masih bisa melihat Gracia yang sedang memesan boba dari tempat duduknya. Sambil menunggu pesanan, Gracia melihat ke arah Shani lalu memberikan love sign dari jauh sambil tersenyum manis. Pipi Shani merona tidak bisa menahan semua kadar kemanisan dari Gracia.

"Kenapa suami aku manis banget?!" Batin Shani berteriak.

Gracia membawa dua boba di tangannya lalu kembali menghampiri Shani. Gracia memberikan boba di tangan kanannya untuk Shani, dengan sengaja Shani menerimanya dengan dua tangan dan menggenggam tangan kanan Gracia.

"Mbaknya modus ya?" Kekeh Gracia.

"Sama suami sendiri gapapa dong. Sini sayang duduk." Shani menggeser duduknya supaya Gracia bisa duduk.

"Makasih." Ucap Gracia.

Shani menikmati boba miliknya, begitu juga dengan Gracia. Terkadang mereka bertukar boba untuk bisa saling merasakan.

"Punya kak Gege lebih manis." Ucap Shani.

"Masa sih? Sama aja kayaknya." Heran Gracia.

"Manis tau, kan bekas bibir kak Gege." Jawab Shani sambil nyengir.

"Dih bisa aja istri aku." Gracia mencubit gemas hidung Shani.

Selesai dengan minum boba dan istirahat sejenak, Gracia kembali mengajak Shani untuk menuju tempat kedua. Di dalam mobil yang melaju Shani tertidur lelap. Gracia senang karena Shani tidak tau kemana Gracia akan membawanya.

Gracia membawa Shani ke sebuah pantai yang sebenarnya cukup jauh dari tempat tinggal mereka. Tapi mumpung libur, ada baiknya sekali-kali menghindar dari keramaian kota dan menikmati semilir angin di pantai.

"Bangun, kita udah sampai." Gracia menepuk pipi Shani pelan.

Shani terbangun dan mengikuti langkah Gracia yang keluar dari mobil. Shani masih belum sadar sepenuhnya. Gracia berhenti sesaat membiarkan Shani mengumpulkan nyawanya. Dia dengan sabar menunggu Shani yang masih mengucek-ucek matanya.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang