Lima Puluh Tujuh

3.4K 251 61
                                    

Hari demi hari berlalu, Gracia dan Shani sama-sama disibukkan dengan persiapan graduation kak Rona dan theater ramune no nomikata.

Saat special show, mereka perform dengan baik, membantu Rona di event spesialnya. Dan lagi, mereka bertemu dengan Viny. Sejak awal semua sibuk untuk persiapan sampai akhir show. Setelah show, Viny menghampiri Shani.

"Shani, aku nyerah, aku nggak akan ganggu kamu sama Gracia lagi." Ucap Viny.

"Oh, iya kak, syukur kalau gitu." uuap Shani sedikit gugup.

Gracia masih sibuk mengurus keperluan ramune besok bersama staff. Jadi dia tidak tau interaksi Shani dan Viny.

"Boleh nggak kita bikin boomerang buat terakhir kali?" Tanya Viny.

Shani belum berani menjawab karena ragu dan takut gracia akan marah. Namun, Shani berpikir sepertinya tak apa untuk terakhir kalinya, lagipula Viny tetap adalah seniornya.

Mereka kemudian melakukan boomerang dan meng-upload nya di twitter Shani dengan hastag #shanday. Sontak itu mengundang banyak reaksi dari fans, tak sedikit juga yang mentag Gracia.

Gracia yang melihatnya pun merasakan sesak di dadanya. Akhirnya Gracia kembali menghampiri Shani. Namun karena terlihat asyik berinteraksi dengan Viny, Gracia kembali mengurungkan niatnya. Shani yang melihat sosok Gracia pun terkejut, belum lagi dia melihat ekspresi Gracia yang terlihat kosong. Saat Shani hendak menghampiri, datanglah mamah Yona.

"Gre ayo makan." Ajak Yona.

"Iya mah."  Jawab Gracia.

Shani bisa melihat wajah Gracia yang murung, padahal biasanya dia selalu ceria bila bertemu mamah Yona. Ingin rasanya Shani memeluk Gracia sekarang.

"Kak, aku mau ke belakang dulu." Tanpa menunggu jawaban dari Viny, Shani langsung berlari ke backstage dan mencari dimana Celine berada. Shani menghampiri Celine dan memeluknya.

"Hay mami." Sapa Celine riang.

"Hay sayang, mami kangen banget sama kamu." Shani memeluk Celine sebentar.

Shani dan Celine mengobrol untuk menghabiskan waktu disana. Celine sempat menanyakan Gracia dan dijawab bahwa Gracia sedang makan dengan mamah Yona.

Dilain tempat, Gracia dan mamah Yona sedang makan bersama, Gracia terlihat murung. Gracia tersenyum hanya saat kamera menyorotnya.

"Kamu kenapa Gre?" Tanya Yona yang melihat Gracia murung sejak tadi.

"Gapapa mah." Jawab Gracia dengan senyum paksa.

"Gapapa nya gapapa beneran apa gapapa boongan nih? Cerita sini sama mamah." Ucap Yona.

Gracia menarik nafas lelah. Dia mengeluarkan hpnya lalu membuka aplikasi twitter.

"Mah, liat ini. Aku boleh cemburu nggak?" Tanya Gracia sambil menunjukan twitter Shani.

"Boleh Gre, kamu juga punya hak untuk cemburu. Tapi ngomong langsung sama orangnya. Bilang sama Shani, nggak usah bilang sama Viny." Ucap Yona dan Gracia mengangguk.

Tak lama kemudian Viny menyusul ketempat Yona bersama Lidya. Setelah itu mereka mengobrol biasa, Viny mengatakan kalau ia sudah menyerah namun Gracia tak membahas sama sekali. Biarkan obrolan mereka hanya jadi obrolan nostalgia dan obrolan antara senior dan junior.

Gracia kembali ke theater untuk menjemput shani. Wajahnya masih terlihat murung, Gracia bingung atas pikirannya sendiri, apa dia harus  lupakan saja masalah tadi? Namun baginya sulit, melihat Shani tertawa bersama orang yang dulu selalu berusaha menggantikan posisinya, pikiran Gracia masih berkecamuk sampai akhirnya Feni datang menghampiri.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang