Lima Belas

9K 502 44
                                    

Tiba-tiba Gracia datang dengan membawa barang di lengannya.

"Cici tolong duduk tegak dulu, jangan banyak geraknya." Perintah Gracia.

Shani entah mengapa mau menuruti ucapan Gracia, sedangkan member lain semua memperhatikan apa yang akan Gracia lakukan termasuk para member muda.

Gracia menyodorkan minum untuk digenggam oleh lengan kiri Shani, karena lengan kanannya sedang memegang hp. Lalu Gracia mengambil tisu dan mengusap semua keringat yg berada di wajah, tengkuk dan leher Shani. Setelah mengusap peluh itu, Gracia mengambil sisir dan mulai menyisir rambut Shani yang berantakan.

Karena Shani lupa membawa kuncir rambut, jadilah Shani latihan dengan rambut yang digerai, Gracia awalnya membagi rambut Shani manjadi dua di ujung bagian kanan kepala Shani, sehingga seluruh rambut atas Shani nantinya akan disisir kearah kiri sehingga hanya telinga kanannya yg terlihat.

Gracia menyisir rambut Shani dengan lembut dan rapi. Gracia begitu fokus dengan apa yang dilakukannya sejak awal, terlihat wajah seriusnya yang merupakan pemandangan langka sekaligus menarik bagi Shani, entah wajah serius gracia menimbulkan kesan "tampan" pada diri Gracia.

Ingin sekali Shani memeluk dan mencium Gracia, tapi Shani terhalang oleh ego, bukan orang-orang di sana, ia merasa tak peduli dengan orang- orang sekitar termasuk member- member bocil. Setelah kegiatan menyisir rambut Shani selesai, Gracia mengambil bunga kamboja yang entah tadi didapat dari mana dan meletakkannya di atas telinga Shani.

"Menurut filosofi, bunga kamboja yang diletakan di atas telinga seorang gadis, itu adalah simbol bahwa ia adalah seorang gadis Bali. Sama seperti kamu, kamu gadis Baliku." Ucap Gracia tulus.

"Gadis Balimu? Aku dari Jogja Ge, bukan dari Bali." Balas Shani dengan tampang polos.

"Iya, kamu gadis BALIku, BidAdari Lubuk hatI." Ucap Gracia sambil menunjukkan senyum termanisnya.

"AAAAAAAOOOOOOOOOOOWWWWWWWWWWWW." Semua yang mendengar terharu dan histeris.

"Shani udah lah Shan kalau lo nggak mau buat gue aja dah." Sahut Desy.

"Iya Shan, buat gue aja dah, tar gue jadiin papa baru anak-anak gue
Tambah Aya.

Di sana ada Chika dan Christy. Chika hanya tertawa sambil menutup mulutnya sedangkan Christy masih berfikir dengan otak polosnya.

"Bali? Bidadari lubuk hati? Emang bisa ya bikin singkatan kaya gitu kak?" Tanya Christy pada Chika yang masih tertawa.

"Wah gue mesti belajar ama kak Gre nih biar bisa gampang naklukin Cindy kalau lagi ngambek." Ucap Jinan.

"Aaaaaa ci kak Gre so sweet, kak ci Shani, ci kak Gre buat aku aja ya? Bunaaaaaaa papaaaaaaa, mau nggak punya menantu kaya ci kak Gre?" Tanya Muthe.

"Okay, entar papa yang bantuin cari baju pengantinnya." Ujar Gita.

"Ape jangankan elo, urang ge hayang atuh, daripada si papah mu ini yabg cuek!" Sahut Eli heboh.

Belum lagi reaksi member member lain yang histeris atau sekedar menggelengkan kepala dengan keromantisan Gracia yang sangat wow.

"Ini romantis banget, pucho aja nggak kayak gini ya ya?" Tanya Anin dan dijawab anggukan oleh Aya.

"Ci Shani kalau nggak mau Gre nya buat aku aja, nanti aku kasih dia segalanya." Tambah Anin dengan nada seduktif, bibir bawah yang digigit dan sebelah alis yang terangkat.

Shani yang melihat ungkapan Anin terkejut. Namun perhatian Shani malah teralih pada Beby.

"Dasar lo ya adek, udah romantis- romantis ujung-ujungnya gombal." Ucap Beby sambil menoyor kepala Gracia sampai ia terjatuh.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang