Lima Puluh Sembilan

11.3K 320 39
                                    

Shani kembali tidak mendapatkan kabar Gracia di pagi ini. Ya walaupun tadi malam Gracia sudah memberitahukan kalau ada kuliah pagi, tapi tetap saja Shani adalah Shani. Seseorang yang selalu khawatir dan overthinking jika menyangkut tentang Gracia.

Bahkan sampai siang sosmed Gracia masih off. Shani jadi misuh-misuh sendiri. Bahkan dia hanya berguling-guling di kasur karena hari ini hanya akan ada latihan malam. Shani merasa kesal dengan Gracia yang tak kunjung membalas chatnya.

Tiba-tiba terdengar suara bel apartemen Shani. Dengan wajah yang masih kesal, dia beranjak untuk membukakan pintu. Siapa sih yang berani mengganggu kesendirian Shani di apartemen? Shani membuka pintu apartemen dengan sedikit kasar, sampai tamu Shani sedikit terkejut.

"Ya ampun marah-marah mulu, kenapa sih?" Tanya Gracia sambil geleng-geleng kepala.

Iya, yang datang tadi adalah Gracia.

"Gege, ih kamu kenapa ngilang sih dari pagi? Aku khawatir tau sama kamu." Shani mengerucutkan bibirnya.

"Hp aku habis baterai. Aku lupa charger semalam." Cengir Gracia.

"Dasar ceroboh." Ucap Shani.

"Iya iya, btw kita mau sampai kapan di depan pintu kayak gini?" Tanya Gracia.

"Maaf lupa Ge, ayo masuk."

Gracia dan Shani masuk ke kamar Shani. Seharusnya Gracia tidak pulang awal seperti ini, tapi dikarenakan ada dosen yang sedang sakit maka mata kuliah dibatalkan. Dan pada akhirnya Gracia pulang ke apartemen Shani.

"Ge, kangen." Shani memeluk Gracia dengan erat.

Saat ini mereka duduk di sofa sambil menonton sebuah film, entah film apa karena Shani hanya asal pencet.

"Aku juga kangen kamu." Dengan lembut Gracia mengusap-usap kepala Shani sambil sesekali mengecup keningnya.

Shani sangat merindukan hal ini, semua perlakuan lembut, perhatian dan kehangatan dari Gracia. Usapan Gracia membuat Shani sangat tenang, menghilangkan semua emosi yang tadi sempat tertumpuk di kepalanya.

"Ge, mau tidur aja. Aku tiba-tiba ngantuk." Lirih Shani.

"Keliatan banget kangen aku peluk pas tidur." Goda Gracia.

Shani hanya berdehem karena dia benar-benar mengantuk. Salahkan usapan Gracia yang terlalu lembut di kepalanya. Gracia menggendong Shani ke kasur setelah sebelumnya mematikan tv. Shani langsung masuk ke pelukan Gracia dan memejamkan matanya. Mencari posisi ternyaman di ceruk leher suaminya.

***time skip***

Hari ini, konser dengan judul "Thank You For Memories" dilaksanakan di theater JKT48. Suasana di backstage sudah terlihat harus walaupun acara belum dimulai. Celine sejak tadi tidak melepaskan Brielle. Bahkan Azizi tidak boleh berduaan dengan Brielle.

Sedangkan Shani mencari-cari Gracia yang hilang entah kemana. Bertanya ke setiap member yang ditemuinya. Tapi tetap saja tidak menemukan sosok Gracia.

"Dey, lihat Gracia?" Tanya Shani.

"Nggak liat ci, aku aja baru balik nyari makan." Jawab Dey.

Shani kembali berjalan, melihat Celine yang berduaan dengan adiknya. Lalu ada Azizi yang ngobrol sama Lala. Ada Nunu yang menjahili Chalista.

"Olla, lihat Gracia nggak?" Tanya Shani.

"Nggak liat ci, aku baru aja sampe." Jawab Olla.

Shani menyerah, memilih menghampiri teman-temannya. Baru saja duduk, datang Gracia dan Gaby yang memanggil semuanya untuk berdiri melingkar dan berdoa seperti biasanya.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang