Lima Puluh Enam

3K 224 43
                                    

Jadwal latihan sangat padat akhir-akhir ini. Hal itu cukup membuat Shani lelah dan Gracia kewalahan. Beban di pundak mereka cukup berat dan mereka hanya bisa saling menguatkan. Hari ini akan ada pengumuman dari kak Melody tentang JKT48 ke depannya. Gracia sudah tau walaupun belum menonton apa yang akan diumumkan nanti.

"Kira-kira ada apa ya Ge?" Tanya Shani.

"Liat aja, kamu pasti kaget." Jawab Gracia singkat.

Saat ini mereka sedang rebahan santai di kamar Gracia. Memang Gracia tidak bilang ke siapapun termasuk Shani tentang pengumuman itu. Biarkan Shani tau sendiri nanti.

"Ge udah mulai." Shani langsung duduk tapi Gracia masih tetap tiduran.

Shani benar-benar mendengarkan kata demi kata yang diucapkan kak Melody. Dan yang paling mengejutkan tentu tentang penghapusan sistem team, secara otomatis jabatan kapten di Gracia akan hilang. Begitu juga dengan anak sulungnya alias Celine.

"Jadi satu team?!" Kaget Shani setelah pengumuman selesai.

"Dengan 33 member, cuma cara itu yang paling efektif." Ucap Gracia sambil tangannya menelepon Celine dan Brielle.

Saat telepon tersambung, Shani ikut berbaring di samping Gracia. Kedua wajah anaknya langsung terlihat.

"Halo Celine, Brielle." Sapa Gracia.

"Halo papi, mami." Sapa keduanya kompak.

"Gimana Celine? Sedih atau seneng?" Tanya Gracia.

"Dua-duanya sih pi. Seneng udah nggak jadi kapten lagi, bebannya sedikit berkurang. Tapi sedih juga karena team T bakal nggak ada lagi, semuanya pasti bakal beda banget." Jawab Celine.

"Brielle gimana perasaannya?" Tanya Shani.

"Biasa aja, kan Brielle kena restrukturisasi." Jawab Brielle santai.

Bukan berarti Brielle tidak memikirkan tentang JKT48 saat ini, dia juga sebenarnya sedih karena sistem team dihapus. Walaupun Brielle tidak akan mengalami hal itu, tetap saja ada setitik perasaan sedih di hatinya, mengingat dia juga akan berpisah dengan papi, mami dan kak Celine.

"Oh iya lupa mami. Awas aja besok lupain mami." Ancam Shani.

"Enggak bakal mi, Brielle kan sayang kalian." Ucap Brielle.

Obrolan mereka terus mengalir. Membahas banyak hal tentang JKT48 dan juga masa depan mereka. Mulai dari hal serius sampai bercanda.

Di suatu pagi yang cerah ☀️

Seseorang sedang sibuk memikirkan tatanan rambut mana yang tepat untuk wisudanya. Ditemani oleh orang paling dia cintai yang sedang menatapnya dari pantulan cermin.

"Ge gimana kalau kayak gini? Cocok nggak? Aku cantik nggak Ge?" Itu adalah pertanyaan yang sama yang sudah ditanyakan ke-10 kalinya.

Gracia hanya menggeleng mendengarnya. Gracia melangkah menghampiri dan memeluk orang itu dari belakang. Mengecup sekilas pipinya.

"Nggak capek nanyain itu mulu?" Tanya Gracia.

"Aku kan pengen keliatan cantik Ge. Cantiknya buat kamu juga kok." Jawab orang itu yang tentu saja adalah Shani.

"Cici Shani Indira Natio sarjana ilmu komunikasi orang yang paling aku sayangi. Mau kayak gimana lagi sih? Jujur aja, kamu wisuda pake daster juga buat aku udah keliatan sempurna sayang." Ucap Gracia sambil mengalungkan tangannya di leher Shani.

"Ge, untung aku pake masker. Kalau nggak pasti keliatan banget pipi aku merah." Jujur Shani.

"Cieee malu yaaa?" Goda Gracia.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang