Empat puluh Tujuh

3.4K 224 24
                                    

"Gracia, Shani!! Ayo foto!" Panggil Beby.

Gracia dan Shani beranjak untuk ikut berfoto, kedua anaknya juga ikut bergabung ke teamnya masing-masing. Setelah bergabung dengan team, mereka berkumpul dengan teman segenerasinya.

Setelah selesai sesi foto-foto, GreShan kembali dihampiri oleh kedua anaknya. Raut kelelahan terpampang jelas di wajah mereka. Gracia harus pasrah dijadikan tempat bersandar Shani. Brielle tidur di paha Gracia dan Celine tidur di paha Shani.

Gracia yang juga lelah berusaha tetap kuat. Apalagi ketika melihat wajah Brielle dan Celine yang tenang dalam tidur singkatnya. Shani terlihat ingin tidur juga, tapi dia tidak mau memberatkan Gracia.

"Kamu ngantuk sayang?" Tanya Gracia berbisik.

"Iya, tapi tidurnya nanti aja. Sama kak Gege." Jawab Shani.

Lima menit Shani menahan kantuknya, akhirnya dia menyerah dan bersandar pada pundak Gracia. Gracia hanya terkekeh pelan ketika Shani langsung terlelap.

"Semangat papi." Ledek Beby tanpa suara.

Gracia tersenyum kecil, rasa lelahnya menguap melihat tiga kesayangannya tidur dengan wajah damai. Tapi mereka juga harus pulang. Terbukti sepuluh menit kemudian mama Brielle menelepon ke hp Gracia.

"Halo tante." Sapa Gracia sopan.

"Kami udah jemput Brielle, tapi hp Brielle lagi-lagi nggak aktif." Ucap mam Brielle.

"Biar saya bangunin Brielle dulu tante, secepatnya saya bawa Brielle ke tante." Ucap Gracia.

"Makasih ya nak Gre, maaf Brielle merepotkan terus." Ucap Mama Brielle tidak enak.

"Gapapa tante, Gre nggak keberatan kok." Jawab Gracia.

"Kalau gitu tante tunggu ya." Ucap mama Brielle.

"Siap tante." Jawab Gracia.

Belum sempat Gracia meletakkan hpnya, kini giliran mama Celine yang menelepon. Gracia kembali tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.

"Halo bu." Sapa Gracia.

"Celine dimana ya nak? Ibu telpon nggak bisa." Ucap mama Celine.

"Sebentar bu, biar Gre bangunkan dulu. Nanti Gre ke depan buat nganterin Brielle juga." Jawab Gracia.

"Makasih Gre, ibu tunggu."

Gracia meletakkan hpnya dan langsung membangunkan tiga kesayangannya. Memberi tau bahwa Brielle dan Celine sudah dijemput. Dengan mata yang masih 5 watt, Brielle dan Celine hanya bisa mengikuti langkah Gracia. Shani menggenggam kedua tangan anaknya. Di lobby ternyata mama Brielle dan Celine sedang mengobrol santai.

"Malam tante, ibu." Sapa Gracia dengan sopan.

"Malam Gre." Jawab keduanya kompak.

"Pamit pulang ya pi, mi." Brielle menyalami Shani lalu ke Gracia, sekalian mengambil tasnya yang dibawakan oleh Gracia.

"Celine juga pamit pulang ya mi, pi." Celine juga pamit dengan wajah bantalnya.

"Hati-hati ya kalian." Pesan Shani.

Setelah kedua anaknya pulang, GreShan juga ikut pulang. Shani  tertidur selama perjalanan, sedangkan Gracia masih terjaga kalau-kalau mobil online yang membawa mereka salah jalan, walaupun sebenarnya itu tidak mungkin.

"Ci Shani, bangun. Kita udah sampe." Gracia menepuk beberapa kali pipi Shani.

Shani membuka matanya lalu turun dari mobil, setelah membayar biaya mobil online, Gracia menggandeng Shani kembali ke unitnya. Sampai di kamar, Shani hanya mencuci muka dan mengganti bajunya dengan piyama. Gracia melakukan hal yang sama dan langsung merebahkan tubuh lelahnya ke ranjang.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang