Dua puluh Sembilan

5.5K 336 3
                                    

Setelah Gracia selesai mandi, kini giliran Shani yang mandi. Setelah selesai mandi mereka kembali melakukan kegiatan rebahan mereka. Kembali bercanda tawa dan mengobrol hingga malam tiba.

"Ge kok kamu nggak pernah cerita tentang fans yang nubirin kamu terus?" Tanya Shani.

"Kalau itu aku udah nggak peduli lagi ci, kan banyak yang dari mereka pake akun palsu cuma buat ngatain. Giliran ketemu aslinya mah belum tentu berani." Jawab Gracia.

Shani pun mengangguk mengiyakan.

"Kamu kenapa nanya gitu? Kamu baca komen-komen mereka ya?" Tanya Gracia.

"Iya, aku buka sosmed kamu, nyebelin mereka nubirin semua, nggak bisa apa nerima usaha kamu, kamu juga capek, kamu juga berjuang, kenapa nggak bisa ngehargai sih?" Ucap Shani sendu.

"Itu tandanya usaha aku belum membuahkan hasil ci, jadi aku harus lebih berusaha lagi. Aku gapapa kok, aku cuma butuh dorongan semangat dari orang-orang sekitar aku, terutama kamu." Ucap Gracia.

"Aku bakal selalu semangatin kamu terus Ge. Apapun yang terjadi." Shani memeluk Gracia dari samping.

Hp Gracia pun berdering, di sana terdapat kontak kak Veranda yang meminta untuk melakukan video call. Gracia pun menyambungkan panggilan video itu.

"Holla Gre, ah ada Shani, hai. Ada apa minta video call?" Sapa Ve.

"Gapapa mi, kangen aja ama mami, mami dari mana aja hari ini?" Tanya Gracia basa-basi.

"Oh. Biasa photoshoot dan bisnis ikan cupang." Jawab Ve.

"Hahahaha aku punya ikan cupang juga, tapi nggak aku bawa." Ucap Gracia.

"Mami udah liat kok, bagus-bagus, apa lagi yang nomor 1 dan 2, tapi mami paling suka yang putih, lucu, adem gitu liatnya." Ucap Ve.

"Waaah mami suka Rapsodi juga Ge." Ujar Shani kagum.

"Wiiiih, gilz rapsodi dioshiin para bidadari." Ucap Gracia tak kalah seru.

Obrolan pun berlanjut membahas koleksi ikan cupang kak Ve. Gracia dan Shani yang bergelayut manja itu memerhatikan dengan serius.

"Ini mami ngerasa ngenes banget ya liatin kalian lagi mesra-mesraan gitu." Ujar Ve sedikit kesal.

"Eh maaf mi." Cengir Shani.

"Gapapa Shan, kalian kan udah resmi jadi nggak masalah." Ucap Ve.

Saat mengobrol, Gracia menambahkan seseorang pada panggilan video mereka. Keluarlah sosok menggemaskan yang baru saja selesai maskeran.

"Halooo." Suara lembut itu menyapa mereka.

"Halo sayang." Sapa Shani sambil tersenyum.

"Hay mami papi, hai kaaa....... Mami, itu kak Ve bukan?" Tanya Celine.

Shani pun mengangguk sebagai jawaban.

"Mami, Gre sekarang mau ngenalin, sosok menggemaskan yang baru gabung ini. Kenalin, ini Celine, cucu mami." Ucap Gracia dengan riang.

"Cucu? Ya Tuhan kok kalian nggak bilang-bilang sih dah punya anak, anaknya dah gede pula. Mami sebel ya sama kamu." Ujar Ve menunjukkan wajah kesalnya.

"Hehehe maaf mi, harusnya aku kenalin tadi pas ketemu, cuman aku lupa." Ucap Gracia beralasan.

"Sayang. Say hi dulu sama oma." Perintah Shani.

"Hallo oma, namaku Celine." Sapa Celine sedikit kaku.

"Celine? Oooh kamu dulu pernah jadi trainee team J kan?" Tanya Ve memastikan.

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang