Gue udah nyerah buat nyari draft potongan cerita sebelum ini. Sebenarnya ada sekitar 8k kata gitu sebelum ini, tapi ya itu. Hilang. Jadi ya lanjut ini aja, sambungin aja pokoknya guys.
______________________________________
Seperti biasa pagi diisi dengan kegiatan ibadah pagi Shani dan tidur lagi. Lalu dilanjut dengan sarapan pagi bersama, jadwal hari ini adalah latihan latihan team J dan KIII di basecamp dan latihan team T di theater sekaligus show theater hari ini.
GreShan sampai di basecamp pada jam istirahat team J. Mereka baru turun dari taksi online langsung disambut pelukan manja dari anak bungsu.
"Aduh ya ampun, nih anak manja sekali." Ucap Gracia terkekeh.
"Mami papi ayo masuk." Ajak Brielle, dia langsung menggandeng tangan Shani.
"Papi nggak digandeng nih?" Goda Gracia.
"Mau sama mami, papi gandeng tas nya mami aja." Jawab Brielle manja.
Gracia pun cemberut namun tetap membawakan barang bawaan Shani, Gracia menyimpan tasnya di simpan di kursi lantai dua. Ia berjalan di depan ruangan rumah uma yang pintunya sedikit terbuka, Gracia melihat ada 2 orang disana.
"Kak Gee...."
Gracia langsung menoleh dan mengisyaratkan agar Shani tidak bersuara kencang. Shani ikut melihat apa yang dilihat Gracia.
Keduanya lanjut mengintip ke ruangan itu, dan tak diduga didalam sana ada anak sulungnya bersama center teamnya. Seperti hal yang terulang, keduanya kembali melihat kapten dan center team T di ruangan yang sama seperti dulu. Keduanya bisa melihat wajah cantik Fiony yang sembab seperti baru saja menangis, dan mereka kembali menguping
"Aku capek kak Celine! Makanya aku minta putus sama Ara, aku nggak peduli dia terima atau engga!" Ucap Fiony dengan nada kesalnya dan air mata yang mengalir.
"Kamu boleh capek, tapi jangan sampai mempengaruhi pikiran kamu. Mungkin kamu harus mulai berhenti terlalu berharap sama seseorang, kamu juga berekspektasi tinggi sama dia, karena dia waktu itu ngajak kamu nginep dirumahnya, sekarang kan udah liat dia kaya gimana. Jadi mungkin kamu mulai mengurangi fokus kamu sama dia dan mulai fokus sama yang lain. Kamu kan center, kamu harus fokusnya ke fans, maka kamu juga harus fokus ke fans." Ucap Celine dengan bijak.
"Iya kak, kak Celine maaf ya aku curhat yang kaya gini ke kak Celine, kayanya nggak penting gitu padahal kak celine tugas banyak, tadi aja dipanggil staff buat beberapa urusan, tapi masih aja mau dengerin curhat aku yang nggak penting ini." Ucap Fiony sedikit terisak.
"Kamu sendiri bilang itu nggak penting, jadi bagusnya kamu nggak usah dipikirin Fiony, ada fans dan teman-teman kamu yang lebih layak untuk kamu pikirin dan bahagiain daripada mikirin yang tadi. Aku mau dengerin meskipun tugas aku banyak karena justru apa yang kamu hadapi itu penting, bakal berpengaruh sama banyak hal termasuk team dan diri kamu sendiri. Aku pasti bantuin kamu, jangan sedih-sedih ya. Masalah yang kamu hadapi itu memang nggak penting, tapi itu jadi penting karena kamu yang mikirin masalah itu, karena kamu penting bagi aku." Ujar Celine dengan nada serius dan tulus.
"Makasih ya kak Celine." Mata Fiony menatap teduh dan lurus masuk kedalam mata Celine, ada debaran yang tak biasa dalam hati Fiony.
"Aku punya sesuatu buat kak Celine, tapi kak Celine harus tutup mata, soalnya surprise, jangan ngintip." Ucap Fiony.
Celine pun menutup matanya, memang benar ada sesuatu yang akan diberikan pada Celine, namun melihat Celine yang terpejam, Fiony seakan lupa akan pikirannya sendiri. Dia terlalu fokus pada bibir tipis Celine, mata Fiony menjadi sayu, wajahnya mulai mendekat pada Celine.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)
RomanceKehidupan tidak bisa di prediksi, begitu juga dengan kisah percintaan GreShan. Selalu ada hal-hal menarik setiap harinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Penasaran dengan ceritanya? YA BACA MAKANYA!! FF pertama hasil kolaborasi dengan @dm_indra