Tujuh Belas

6K 468 41
                                    

Shani sudah siap dengan seifuku Rapsodi yang melekat padanya. Sebelum mulai naik ke stage, kak Putri menghampiri, ia sadar Shani masih murung memikirkan hal yang tadi.

"Shan, sekarang kamu perform dulu, kasih yang terbaik, jangan cari dimana Gracia karena dia pasti liat kamu, masalah apapun yang terjadi diantara kalian, simpan dulu, aku akan bantu." Ucap kak Putri.

"Iya kak, makasih ya kak." Shani menghirup nafas panjang dan siap perform.

"Nah sekarang kita sambut penampilan spesial dari yang sedang berulang tahun". Ujar MC alias Desy.

Penonton pun bersorak, siapa sangka perform solo Shani disiapkan sedemikian rupa seperti perform konser, dimana stage dihiasi bunga-bunga, lighting warna warni, LED yang penuh dengan foto shani yang diedit dengan indah.

Saat Shani mulai menari, semua mata hanya terfokus padanya. Fokus dengan sang center yang terlihat sangat bersinar kali ini.

Kulihat ada yang bersinar
Di kedua bola matamu

Penonton pun larut dalam alunan nada dari lagu dan nyanyian Shani, meskipun bukan penyanyi professional, Shani membawakan lagu ini penuh perasaan dan perasaan itu tersampaikan pada setiap orang yg mendengarnya.

Shani membawakan lagu ini dengan serius walaupun hatinya gelisah mencari dimana Gracia. Sekuat apapun Shani mencoba tampil maksimal, penampilannya kali ini tetap tidak maksimal dikarenakan tidak adanya Gracia.

Tak sedikit member yang mengabadikan perform langka ini, dan tak sedikit orang yang ikut bernyanyi.

Hingga sang Bumi
Enggan berputar lagi

Lagu pun ditutup dengan ending pose dari Shani yang menunjukkan jari kelingkingnya. Tiba-tiba lighting mati, dan tiba-tiba ada yang menautkan kelingkingnya di kelingking Shani. Tentu saja Shani sedikit terkejut.

Saat lampu menyala, terlihatlah Gracia dengan seifuku return match berwarna hitam. Gracia tersenyum ke arah Shani yang masih memasang wajah terkejut.

"Sebelum kamu menanyakan semua ini, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Kamu orang yang pertama kali ku kenal disini, saat audisi, kamu duduk di samping aku dan kita berkenalan. Sejak itu kita mulai berteman, dan banyak hal-hal yang kita lalui. Dari mulai senang, sedih, takut, khawatir, sampai sakit pun kita lewati. Dulu kita punya project masing masing, dulu pun kita punya pasangan masing-masing , tapi pertemanan kita selalu berjalan dengan baik. Kita tidak pernah berantem memang benar, tapi kita pernah berbeda pendapat dan bisa menyelesaikannya dengan baik." Gracia menghela nafas.

"Semuanya kita lalui, sampai benih benih cinta tumbuh diantara kita. Cinta ini bukan cinta pandangan pertama, tapi cinta yang datang karena terbiasa, tapi tetap, ini anugerah dari Yang Maha Kuasa. Ci Shani, aku mencintaimu, kamu sang sempurna, kamu banyak kelebihan, aku sempat insecure, apakah aku layak memilikimu?" Gracia menarik nafas panjang kembali, ia benar- benar gugup dengan apa yang akan ia ucapkan.

Sedangkan Shani mendengarkan dengan seksama, dengan senyum tulus dan tatapan  penuh cintanya pada Gracia. Bahkan, Shani sudah tidak sabar menunggu kelanjutan ucapan Gracia.

"Namun, aku sadar kamu harus aku perjuangkan, aku tak peduli kekuranganku saat ini, kekurangan bisa diperbaiki, namun cinta yang telah hilang belum tentu bisa kembali, dan saat cinta itu hilang, maka aku pun akan kehilangan kamu, itu ketakutan terbesarku." Gracia menatap Shani.

Gracia semakin gugup, waktunya mengatakan semuanya. Shani tersenyum seakan meyakinkan Gracia bahwa semua akan baik-baik saja.

"Ci, aku nggak janji untuk saat ini. Tapi aku akan selalu berusaha untuk menjagamu, menyayangimu, memanjakanmu, dan menjadi yang terbaik untukmu dengan segala kekuranganku." Ucap Gracia yakin

UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang