"Jadi kamu nerima Brielle jadi adik kamu?" Tanya Shani.
Dengan cepat Celine mengangguk. Shani dan Gracia tersenyum senang. Gracia mengacak gemas rambut Celine.
"Akur-akur ya kalian." Ucap Gracia.
"Maaf papi, tapi Brielle menolak akur sama kak Celine." Tolak Brielle.
"Lho kenapa?" Kaget Gracia.
"Kamu ini ya, dari tadi malem ngeselin mulu. Mau kakak cubit ya?" Omel Celine.
Brielle malah meledek Celine dan terjadilah kejar-kejaran antara mereka. Gracia hanya bisa menepuk jidatnya, sepertinya akan terjadi kerusuhan baru di keluarganya.
"Duduk aja yuk, pusing liat mereka." Ajak Gracia ke Shani.
Shani menggenggam tangan Gracia dan duduk sambil melihat anak mereka yang masih ribut. Dan pertengkaran kedua anaknya selesai ketika Celine harus segera memulai latihannya.
"Brielle! Sini." Panggil Shani.
Brielle menghampiri Gracia dan Shani, dia langsung duduk sambil mengatur nafasnya. Capek juga kejar-kejaran dengan Celine.
"Nih minum." Shani memberikan satu botol air minum.
"Makasih mami." Ucap Brielle lalu menenggak air minum itu.
"Kamu kok mau sih dijadiin adek sama Celine?" Tanya Gracia.
"Nggak tau pi, tapi Brielle pengen aja gitu punya mami papi dunia peridolan kayak Muthe atau Christy gitu. Jadi ya Brielle langsung iyain aja permintaan kak Celine." Jelas Gracia.
"Terus kamu kok malah nggak akur sama kak Celine?" Tanya Shani penasaran.
"Kak Celine ngeselin, ledekin Brielle dari tadi malem. Brielle mau ledek balik nggak bisa." Brielle cemberut.
Gracia tertawa dengan alasan Brielle. Mungkin memang Brielle nanti tidak akan pernah akur dengan Celine.
Latihan team T selesai dan dilanjutkan oleh team J.
Malam ini tidak ada yang spesial, hanya kegiatan seperti biasanya yang Gracia dan Shani lakukan. Gracia harus tidur lebih awal karena besok masih ada kuliah pagi, sekalian konsultasi skripsi.
"Ge, kamu kuliah besok?" Tanya Shani.
"Iya ci." Jawab Gracia.
"Yah, pengen berduaan." Shani kecewa.
"Kan kemarin udah. Besok aku kuliah dulu, habis itu kita bisa berduaan lagi. Kenapa sih? Posesif banget dari tadi." Tanya Gracia gemas.
"Nggak tau, lagi pengen aja posesifin kamu." Jawab Shani.
"Ululululu istrinya Gege lagi pocecif, cini-cini Gege peyuk." Ucap Gracia lucu.
Shani langsung memeluk Gracia, mendekapnya sangat erat.
"Tidur ya sayang, biar besok semangat lagi. Good night kesayangan Gege." Gracia mengusap kepala Shani, mengantarkan dia menuju ke alam mimpi.
"Good night juga Gege." Shani memejamkan mata untuk mengistirahatkan diri.
Gracia juga sedikit heran kenapa hari ini Shani lebih posesif dari biasanya. Namun, Gracia tidak akan pernah mempermasalahkan hal itu. Bukannya Shani posesif adalah hal langka?
Melihat Shani sudah tertidur pulas dalam dekapan Gracia, Gracia juga ikut tidur supaya energi nya kembali dan bisa menjalani esok hari dengan semangat.
***
Jam setengah 6 pagi Gracia sudah bangun dan bersiap untuk mandi. Dia membiarkan Shani tidur karena memang jika setelah subuh Shani selalu tidur lagi sampai sekitar jam 6.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)
Roman d'amourKehidupan tidak bisa di prediksi, begitu juga dengan kisah percintaan GreShan. Selalu ada hal-hal menarik setiap harinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Penasaran dengan ceritanya? YA BACA MAKANYA!! FF pertama hasil kolaborasi dengan @dm_indra