Gracia mengusap kepala Shani dan membiarkan kesayangannya tidur dalam dekapannya, Gracia sesekali mengecup kening Shani hingga akhirnya nafas Shani menjadi teratur menandakan Shani sudah tertidur.
Gracia hendak menyusul Shani ke alam mimpi, tiba-tiba hp nya bergetar, menampakkan nomor baru.
"Ini siapa lagi sih?" Batin Gracia.
Gracia mengangkat panggilan itu tanpa bersuara. Dia masih menebak-nebak siapa yang meneleponnya.
"Halo Gracia, kamu jaga kesayanganku dengan baik kan?" Suara lembut namun sedikit nyeleneh.
Gracia sudah tau ini suara siapa. Orang paling menyebalkan di hidupnya.
"Maaf kak, aku akan jaga dia dengan baik, dan aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhkan kakak dari dia, kami sudah membuka lembaran baru, tak ingin melihat masa lalu termasuk kakak, aku masih bisa menghormati kakak sebagai senior. Tapi untuk Shani, maaf, dia milikku, bukan milik kakak lagi. Lebih baik kakak urus saja laki-laki yang kakak temui di mall senayan beberapa waktu lalu, kalau bisa sekalian urusi mantan staff yang bangganya memposting foto kakak sehingga kakak mengkhianati Shani dan diturunkan ke academy." Cerocos Gracia dengan nada final.
"Gracia, aku akan selalu mengejar Shani...."
"Kejar saja, langkahi mayatku kalau bisa." Potong Gracia.
Panggilan pun dimatikan oleh Gracia dengan kesal. Belum selesai Gracia meredakan kesalnya, tiba lagi nomor asing yang menelepon Gracia.
"Ini siapa lagi sih?" Ujar Gracia dalam hati.
"Haloo. . . Gre sayang..." Panggil seseorang dengan suara parau, Gracia sudah tau itu siapa.
"Nggak usah telepon gue lagi nin, gak sudi aku kenal sama orang yang doyan alkohol kaya lo!!" Ujar Gracia kesal dan langsung mematikan teleponnya.
Sepertinya Gracia tak sengaja membuat Shani terbangun. Suara Gracia cukup keras untuk membangunkan Shani.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Shani dengan suara parau khas bangun tidur.
"Gapapa sayang." Jawab Gracia sambil tersenyum.
"Ge, please, cerita sama aku." Shani memohon, kemudian Gracia tersadar bahwa Shani selalu ingin Gracia menceritakan semuanya.
"Okey okey sayang, maaf yaaa. Ini aku cerita kok. Singkatnya tadi ada yang telepon, 2 orang, yang pertama dari kak Viny terus dari Nina, kak Viny tuh bilang kalau dia bakal terus ngejar kamu, malah dia masih bilang kamu kesayangan dia. Terus Nina tadi telepon sambil mabuk gitu ci." Cerita Gracia.
Tiba-tiba hp Gracia bergetar lagi, ternyata itu adalah panggilan dari nomor Viny. Gracia lupa memblokirnya, sedangkan nomor Nina sudah ia blokir. Shani mengambil hp Gracia dan mengangkatnya.
"Halo." Sapa Shani lembut.
"Hal.... Eh hai kesayanganku, kenapa nomor aku kamu blok lagi sih?" Tanya Viny.
"Nggak usah basa-basi kak. Denger, aku mohon dengan segala hormat, aku udah nggak bisa lagi percaya sama kakak. Jadi lebih baik pergi jauh tanpa memikirkan aku lagi. Aku disini udah bahagia ama Gracia yang sudah setia sama aku dari awal. Kami sudah menikah." Jawab Shani tegas.
"Tapi Shani......"
"GAK ADA TAPI TAPIAN!! JAUH JAUH DARI GUE!!" Sentak Shani.
Langsung panggilan itu dimatikan, dan langsung shani blokir nomor itu. Gracia yang melihatnya menjadi terkejut.
"Bini gue serem ye kalau lagi marah." Batin Gracia.
Shani yang melihat Gracia terkejut jadi panik sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE [GRESHAN] (END)
RomanceKehidupan tidak bisa di prediksi, begitu juga dengan kisah percintaan GreShan. Selalu ada hal-hal menarik setiap harinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Penasaran dengan ceritanya? YA BACA MAKANYA!! FF pertama hasil kolaborasi dengan @dm_indra