66. RENCANA SESUNGGUHNYA

5.6K 273 23
                                    

SEBELUM BACA, ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBELUM BACA, ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU!!

SUDAH??
OKE!

Typo dimana-mana :)

Happy Reading 💜💙💚💛

-----------------------------------------------------------


Hari ini, hari dimana acara resepsi pernikahan Daffa dan Delia dilaksanakan. Tempat yang Daffa gunakan sebagai acara resepsi pernikahan berada di tengah-tengah hutan tak jauh dari mension Daffa. Daffa memilih indoor daripada outdoor, jadi Daffa membangun sebuah 2 bangunan ditengah-tengah hutan itu. Banguna9n itu tidak tingkat, hanya lantai 1 saja tapi sangatlah luas.

Delia kini tengah dirias, sebenarnya Delia sudah dirias dari 1 jam yang lalu tapi sekarang belum selesai sama sekali. Untuk gaun yang akan Delia pakai adalah pilihan Delia sendiri karena dirinya gak mau menyakiti janin yang ada didalam kandungannya walaupun baru 1 bulan.

Delia menatap dirinya di cermin dengan gaun dan mahkota yang sudah ia pakai. Delia tersenyum saat melihat Daffa dari arah pantulan kaca. Delia berbalik menghadap Daffa, Daffa memeluk pinggang Delia dengan mesra.

"Cantik." puji Daffa.

Delia tersenyum malu dan menutup wajah cantiknya itu dibalik telapak tangannya yang mungil.

"Jangan ditutupin." Daffa melepas tangan Delia dan menggenggam tangan Delia.

"Ayo ke aula." Delia mengangguk dan menggenggam tangan Daffa.

Pintu terbuka dan lampu menyinari Daffa dan Delia saat berjalan menuju atas panggung. Daffa dengan wajah datarnya namun tetap tampan dan Delia dengan senyuman manisnya membuat siapa saja langsung jatuh cinta dengannya.

Acara pun berjalan dengan lancar dipagi hari ini, Daffa sengaja membuat acara resepsi pernikahannya dengan Delia dipagi hari karena nanti malam Daffa juga mengadakan acara khusus keluarga mereka berduan.

Tidak banyak yang Daffa undang untuk acara resepsi pernikahannya dengan Delia. Hanya klien, keluarga, dan juga tamu-tamu milik orang tua mereka berdua jadi lebih sedikit daripada acara pernikahan mereka.

Daffa sedari tadi hanya memperhatikan Delia daripada tamu-tamu yang menghadiri acaranya.

"Kakak, ngapain sih ngelihatin aku terus?"

"Kamu cantik." Delia memutar bola matanya saat mendengar jawaban dari Daffa.

"Iya, Delia tau kok kalau Delia cantik." ucap Deliayang diangguki setuju oleh Daffa.

"Ouh, ya. Nanti Delia punya hadiah untuk kakak." kata Delia.

"Hadiah apa?"

"Nanti kakak bakal tau." Daffa hanya mengangguk padahal dirinya ingin tau dengan perkataan misterius Delia.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang