I know there is no tomorrow.
All i aks is if..
This is my last night with you.
Hold me like i'n more than just friends.
Give me a memory i can use.
Take me by the hand while we do what lovers do.
It matters how this end.🎶 All I Aks - Adela🎶
Typo dimana-mana :)
Happy Reading 💜💙💚💛
-----------------------------------------------------------
Daffa terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menyulitkan matanya, Daffa membuka matanya dan melihat Delia sedang nembuka korden-korden supaya sinar matahari masuk kedalam kamar Daffa. "Cantik, kakak masih ngantuk." ujar Daffa menutup dirinya dengan selimut.
Delia menarik selimut yang menutupi Daffa. "Bangun, kak! Udah pagi, sekolah." kata Delia.
Bukannya bangun, Daffa menarik Delia supaya tidur di sebelahnya. "Kak! Lepas!" berontak Delia yang dipeluk erat dengan Daffa.
"Gak usah sekolah, cantik. Lanjut tidur aja." kata Daffa mengeratkan pelukannya kepada Delia. "Tapi Delia ada ulangan hari ini."
"Gak usah ikut, gampang bukan." Delia memukul lengan Daffa tapi itu tidak ada apa-apanya bagi Daffa.
"Lepas, kak!" Delia memberontak di pelukannya Daffa yang semakin dieratkan.
"Tidur, cantik, ini masih terlalu pagi."
"Ini udah jam setengah tujuh, kak. Ayo! Nanti terlambat." Daffa menyerah dan menuruti Delia yang mengajaknya sekolah. Delia keluar kamar dan Daffa menuju kamar mandi.
Daffa turun tangga dengan seragam yang sudah lekat di badannya. Daffa duduk di sebelah Delia, dan Daffa tidak menemukan Tasya di meja makan. "Mama mana?"
Andrean dan Delia menoleh kearah Daffa. "Di kamar." jaeab Andrean.
Delia mengusap lengan Daffa membuat Daffa menoleh jearahnya dan tersenyum. "Papa sama kakak mau makan apa? Biar Delia yang ambil."
"Roti selai coklat." jawab Andrean dan Daffa bersamaan. Delia terkekeh mendengar suara kompak Andrean dan Daffa. Delia mengambil roti dan mengoleskannya selai coklat, Delia mengasihnya ke Andrean dan Daffa. Setelah itu mereka makan dengan tenang tidak ada yang berbicara sama sekali.
"Daffa sama Delia berangkat dulu." pamit Daffa yang diangguki Andrean. Daffa dan Delia keluar rumah, menuju mobil Daffa yang sudah berada di depan pintu utama. Daffa melajukan mobilnya menuju sekolah dengan kecepatan rata-rata.
****
Di hari esoknya, Delia dkk tidak sekolah karena mereka datang ke rumah sakit untuk menjenguk Jelita yang keadaannya semakin melemah. Disini semua orang berkumpul, orang tua Jelita yang kemarin ke luar negeri juga ada di ruangan Jelita, mereka sedari tadi menangis melihat kondisi Jelita saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daffa's
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini cerita tentang seorang cowok bernama Daffa Alvaro Gavriel, orang-orang memanggilnya Daffa. Ketua utama geng The Regar penguasa dua kota besar, Jakarta dan Bandung. The Most Wanted di SMA Angkasa dan badbo...