6. KETAKUTAN

17.1K 801 18
                                    

Typo dimana-mana hatiku senang :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana hatiku senang :)

Happy Reading 💜💙💛💚

-----------------------------------------------------------

"Heh, apa-apaan ni."

Brak.

"Apa-apaan sih ni cewek! Main peluk-peluk kakak kelas aja." Lia teriak kesal ke arah Delia yang masih dipeluk Daffa.

"Lebay banget sih woy! Cuma kena minyak aja sampai peluk-peluk." Novia ikutan teriak setelah dia lihat Delia yang sekarang malah nangis lagi.

"Kalian bisa sopan dikit gak sih? Kalo namanya sakit ya mau gimana lagi?" Acha ngedeketin Delia dan ngusap pundak cewek mungil itu yang tingginya ternyata gak jauh beda sama Acha sendiri.

"Bukannya gimana kak, tapi cuma kena minyak malah meluk-meluk kayak gitu." Lia nunjuk ke arah Daffa dan Delia lagi pelukan.

"K-kak Daf..." Delia masih merem dan dengerin semua yang bersuara disana jadi satu dan bikin kepala dia pening.

"Cuma kena minyak? Lo mau gue siram pakai minyak itu juga?" Kata Daffa yang dari tadi diam.

Lia dan Novia langsung tak berkata apa-apa lagi.

"Lo sekarang istirahat aja ke tenda, ya?" Daffa ngusap rambut Delia sambil berusaha bicara ke cewek yang ada dipelukannya.

"Iya, Del. Ayo ke tenda aja." Laras selaku teman setenda Delia langsung megang pundak Delia pelan. Bujuk cewek itu buat istirahat dulu.

"Makin lebay ya ni bocah! Udah disuruh balik ya balik lah, lagian lukanya juga udah diobatin." Kata Novia yang langsung dapat tatapan tajam dari Daffa, tatapan ini membuat hawa gelap di dalam ruangan tersebut.

Delia yang dengar jelas ucapan Novia pun cuma bisa makin sesek, makin nangis.

Cewek itu akhirnya mau ngelepasin pelukannya dari Daffa setelah perkataan Novia yang ternyata kena banget di hati Delia.

Tapi baru aja Delia mau jauhin badannya dari Daffa, cowok itu malah balik narik badan cewek mungil itu dan dia peluk lagi. Daffa bisa merasakan badan cewek itu udah lemes banget, dia gak yakin kalo Delia bakal baik-baik saja kalo lelasin pelukan Daffa.

"Lo tidur di tenda gue." Perkataan Daffa bikin semua yang ada disana jadi kaget. Tapi gak sama Delia karena cewek itu benar-benar meremin matanya, bukan sekedar merem tapi karna dia udah hilang kesadaran.

"Lo yakin, Daff?" tanya Melvin. Daffa gak sama sekali nganggepin pertanyaan Melvin selagi sekarang ngangkat Delia di gendongannya dan bawa cewek itu ke tenda punya Daffa. Mereka berdua dilihatin semua orang sepanjang jalan.

"Kak Daffa, De-Delia biar sama aku aja." Kata Laras ragu-ragu

"Biarin aja, dia bakal baik-baik aja kok." Kata Melvin yang menarik tangan Laras supaya tidak mengikuti Daffa. Karna cowok itu tau kalo apapun yang udah Daffa bilang gak bisa diganggu gugat lagi.

Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang