7. MELVIN&LARAS

17.3K 822 24
                                        

Typo dimana-mana :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo dimana-mana :)

Happy Reading 💜💙💛💚

-----------------------------------------------------------

Daffa dan Delia sudah meninggalkan mereka yang ada di gubuk, termasuk Laras.

"Vio, anter adik ini balik. Biar mereka yang gue urus bareng Melvin, Arka sama Dana." kata Angga yang diangguki Melvio.

Saat Melvio menarik tangan Laras, ia ditahan oleh Melvin. Membuat mereka bingung.

"Kenapa?" tanya Melvio kepada abangnya.

"Biar gue aja yang nganter, lo diem aja di sini." kata Melvin yang melepas tangan Melvio dari Laras. Melvio yang melihat itupun merasa abangnya sedang jatuh cinta. Melvio pun ngangguk untuk menjawab.

Melvin yang melihat Melvio nganguk langsung menarik Laras keluar dari gubuk.

"Emm.. kak boleh belok dulu? Aku mau ke toilet ." kata Laras yang menahan untuk buang air kecil. Melvin pun langsung berjalan menuju toilet yang diikuti Laras.

"Masuk! Gue tunggu di depan." kata Melvin yang diam di depan pintu toilet. Laras tanpa babibu langsung masuk ke toilet karna ia tak bisa menahan lagi.

"Ayo kak." kata Laras yang sudah keluar dari toilet. Melvin ngangguk dan mereka melanjutkan perjalanan ke tenda.

****

Melvin dan Laras sudah sampai lapangan camping. Semua yang ada di lapangan itu berbisik-bisik.

Ihh... genit kali jadi cewek...

Iya masak baru masuk aja kakak kelas di gebet..

Ganteng banget kak Melvin

Ohh jadi namanya Melvin

Iya dia temennya kak Daffa yang ketua geng itu

Cocok banget sih mereka

Gila tu cewek cantik banget.

Yah, seperti itu bisikan mereka-mereka. Ada yang ngomongin jelek dan ada yang muji, tapi kebanyakan yang ngomongin jelek.

Melvin yang mendengar itu langsung menatap tajam orang-orang yang berbisik-bisik tentang Laras.

"Jangan di dengerin." kata Melvin yang merangkul Laras. Laras pun deg-degan yang di perilakukan kayak gitu.

"E-eh iya kak."

Melvin dan Laras melanjutkan perjalanannya menuju tenda Laras. Mereka pun sampai di tenda Laras dan disana tidak ada siapa-siapa.

"Loh kok gak ada Delia, bukannya dia balik duluan"

"Delia di tendanya Daffa, aku temenin kamu disini." kata Melvin sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah cantik Laras, dan Melvin pun gak sadar kalau dia memakai kata aku-kamu

"E-eh, hmm. Kakak balik aja aku gapapa kok sendirian, makasih ya kak." kata Laras gugup.

"Aku tetep disini nemenin kamu. Aku gak suka penolakan, sayang." kata Melvin yang tak bisa di bantah. Laras yang mendengar itu pun hanya mengangguk.

"Yaudah kamu masuk sana ke tenda, biar aku tunggu di depan tenda." kata Melvin yang dituruti oleh Laras.

Laras yang di dalam tenda bingung mau ngapain. Main hp? Disini gak ada sinyal, dia hanya tidur-tiduran gak jelas. Saking bosannya ia keluar dari tenda, dan di tatap bingung oleh Melvin.

"Ngapain keluar?" tanya Melvin bingung.

"Bosen." kata Laras yang memajukan bibirnya.

'Lucu' kata Melvin dalam hati.

"Sini duduk." kata Melvin menepuk sebelahnya. Laras pun menghampiri Melvin dan duduk disebelah pria itu. Setelah Laras duduk, tiba-tiba Melvin merangkul Laras dan membuat Laras deg-degan.

"Lohh.. kok kamu duduk-duduk, gak membantu temen-temen kamu yang lagi mempersiapkan acara api unggun." kata guru yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka berdua. Melvin yang mendengar itu hanya menaikan satu alisnya.

"Masalah memangnya." kata Melvin datar.

"Bukan begitu, tapi dia harus membantu temen-temennya." kata guru itu yang menunjuk Laras. Melvin yang melihat itu pun tidak terima, dia langsung berdiri menghadap guru tersebut.

"Lo guru baru?" yang ditanya hanya mengangguk.

"Lo gak tau siapa yang ada di hadapan lo?" guru tersebut mengelengkan, karna nemang ia tidak tau siapa yang ada di hadapannya.

"Gue dan temen gue adalah pemilik sekolah ini, dan perbuatan lo yang tadi nunjuk-nunjuk pacar gue. Gue jamin lo keluar dari sekolah ini dan jari lo itu bakal hilang selamanya." Bisik Melvin dengan bicara dingin yang membuat guru tersebut takut.

Yah! Daffa dan Melvin adalah pemilik sekolah SMA Angkasa, dan mereka berdua pun mempunyai perusahaan Al Company dan El Company. Al Company itu punya Daffa sedangkan El Company punya Melvin. Kedua perusahaan itu adalah perusahaan terbesar di Asia. Maka dari itu guru-guru tidak ada yang berani dengan geng The Regar, kalau ada yang berani maka guru itu bakal keluar dari sekolah Angkasa. Ini adalah salah satu rahasia geng the Regar, dan masih banyak rahasia geng The Regar tersebut.

Guru yang mendengar itupun kaget dan tidak menyangka, laki-laki berumur 19 tahun adalah pemilik sekolah yang ia tempati.

Karna guru itu shock, ia langsung ke tempat guru-guru berada.

"Kakak, aku bantu temen-temen nyiapin acara api unggun dulu, ya." kata Laras yang tidak enak kepada teman-temannya.

"Gak usah kamu di sini aja." larang Melvin, karna ia tak mau ceweknya kotor.

"Ihh kak, gak boleh kayak gitu kasih yang lain."

"Aku bilang gak boleh ya gak boleh." Bentak Melvin. Laras yang mendengar bentakkan tersebut kaget dan takut, karna dia sama kayak Delia kalau di bentak langsung nangis dan takut.

Air mata Laras turun, Melvin yang menyadari Laras nangis pun langsung meluk Laras.

"Udah, sekarang siap-siap untuk api unggun. Ok?" Kata Melvin yang langsung diangguki Laras.

--------------------------------------------------
**********
--------------------------------------------------

Ciee,,, Melvinnya peduli sama Laras.

Lanjut?????

Lanjut?????

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daffa's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang